MEMBANTU ANAK UNTUK MEMILIH PENDIDIKAN LANJUTAN

“Salah jurusan” begitu penyesalan yang timbul bila anak tidak hati-hati dalam memilih sekolah lanjutan. Penyesalan seperti itu patut menjadi perhatian orangtua disaat seperti sekarang ini.
Setelah Ujian Nasional dan Ujian Sekolah usai dilaksanakan, biasanya (terutama) bagi siswa SLTP dan SLTA timbul masalah baru. Keinginan mereka untuk melanjutkan studi berbenturan dengan kebingungan mereka untuk memilih sekolah LAnjutan atas (bagi lulusan SLTP) dan mengambil jurusan apa dan perguruan tinggi mana yang harus dipilih (bagi lulusan SLTA). Disinilah awal yang perlu pengawalan dari orangtua bahkan sekolah dalam memberikan bantuan kepada anak untuk bisa membuat keputusan yang tepat demi masa depannya.

Kesalahan mengambil keputusan bisa menimbulkan masalah dikemudian hari. Menempuh pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan minat anak akan menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Anak merasa bahwa sekolah/kuliah hanya merupakan kegiatan formalitas dalam menentukan status sosial ekonomi di lingkungannya. 2. Semngat belajar yang rendah 3. anak merasa terpaksa menempuh pendidikan yang dipaksakan untuk diselesaikannya. Bahkan masalah yang lebih serius dari hal – hal seperti itu.

Kesalah mengambil keputusan biasanya timbul karena adanya upaya dari orangtua dan beberapa oknum guru disekolah untuk memaksaakan kehendak kepada anak dalam memilih melanjutkan sekolah , kurangnya pertimbangan dan tidak terencana dengan baik mentukan masa depan , tidak mengenal sekolah/jurusan yang ingin dimabil, kesalahan persepsi tentang fungsi dan tujuan sekolah/kuliah.

Seharusnya ini harus menjadi perhatian serius. Bukan hanya bagi orangtua tapi oleh fihak sekolah sangat penting untuk diagendakan tiap akhir tahun pelajaran. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Pertama , musyawarah antara orangtua dan fihak sekolah sangat penting dilakukan dalam mendiskusikan apa dan bagaimana keadaan siswa selama belajar disekolah tersebut. Dari kegiatan itu akan diperoleh data yang lumayan bagus dalam menggali apa sebenarnya bakat dan minat yang anak miliki, kecenderungan anak dalam memilih pelajaran, kegiatan apa yang disukainya selama ini,

Kedua, Kalau perlu lakukan tes bakat dan minat yang diselenggaran oleh lembaga-lembaga berkompeten . atau bahkan dalam bentu tes sederhana disekolah.

Ketiga , berikan pengertian dan pengalamn kepada anak tentang pekerjaan yang akan diperolehnya yang berhubungan dengan keputusan mengambil pendidikan lanjutan tersebut.

Keempat (ini yang penting) , diskusikan dengan terbuka dan padukan antara keinginan dan kecenderungan anak dengan keinginan orangtua. Jangan pernah berfikir bahwa anak akan mau dengan mudah dan rela mengalah dalam mengikuti apa yang diinginan orangtua. Sebagai contoh , kalau anak ingin melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedangkan orangtua ingin anaknya belajar agama di Madrasah Aliyah (MA), kenapa tidak diambil jalan tengan dengan mengijinkan anak sekolah di SMK sambil “masntren “ misalnya. Atau Belajar di MA sambil kursus.

Penulis : Hedi Hidayat, S.Ag, S.Pd , Pengajar di MTs Negeri Plered dan MTs Assalam Plered Purwakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net
Powered By Blogger

Jumlah Pengunjung Blog PWI Purwakarta

Apakah yang diperlukan anda dalam penampilan blog ini ?

Pengikut

BERITA PURWAKARTA TERKINI

Lintas Berita 8