PENDIDIKAN PEMERAN PENTING DALAM PEMBANGUNAN

Purwakarta - Kemajuan Ilmu dan Tekhnologi (Iptek) terutama perkembangan informasi dan komunikasi menyebabkan persaingan antar bangsa yang ketat dalam era globalisasi ini. Untuk menghadapi hal tersebut tidak lain yang harus kita lakukan kecuali meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan daya saing bangsa Indonesia melalui pendidikan untuk semua yang bermutu.
Demikian dikatakan Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Bambang Sudibyo MBA dalam sambutannya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dibacakan Camat Kecamatan Campaka di halaman Kantor Kecamatan. Hardiknas Tahun 2009 ini dilaksanakan serentak di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Purwakarta, Sabtu pekan lalu.
Sebagaimana kita ketahui, lanjut Bambang, sains mempunyai peran sangat penting dalam penguasaan tekhnologi. Untuk itu kemampuan penguasaan tekhnologi tidak hanya dikembangkan melalui peningkatan keterampilan menggunakan tekhnologi tetapi juga melalui pengembangan daya nalar dan daya kreasi pada setiap jenjang pendidikan. Hal tersebut merupakan landasan yang kokoh untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam meraih masa depan bangsa yang lebih maju.
“upaya peningkatan kemampuan anak bangsa dalam bidang sains telah mrenunjukkan hasil yang menggembirakan yang terbukti dengan semakin terus meningkatnya dari tahun ke tahun peserta didik yang telah berhasil meraih medali dalam berbagai olimpiade sains baik tingkat nasional maupun internasional” jelas Bambang.
Pendidikan mempunyai perananan penting dan strategis dalam pembangunan bangsa. Maka pemerintah harus bertekad memberikan perhatian yang besar pada pembangunan pendidikan. Melalui proses pembanguna pendidikan kita hendak membangun manusia Indonesia seutuhnya menjadi subjek yang bermutu.
Untuk menjawab berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi melalui Renstra (rencana strategi-Red) pendidikan Tahun 2005-2009 dengan telah ditetapkan tiga pilar kebijakan, yaitu Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, Pendidikan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, serta Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra public.
Sebagai landasan hukum dalam menyelenggarakan pembangunan pendidikan, kita telah memiliki Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Sebagai upaya meningkatkan Pembangunan Pendidikan, Pemerintah telah mengambil 9 kebijakan terobosan yang berskala missal selama kurun waktu 2005-2009, diantaranya (1) Pendanaan Pendidikan, melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program BOS buku, program Bantuan Khusus Murid (BKM), program Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), dan program Beasiswa; (2) Peningkatan kualifikasi kompetensi, dan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan; (3) Penerapan TIK secara Massal untuk E-pembelajaran dan E-administrasi; (4) Pembangunan prasarana dan sarana pendididkan secara missal; (5) Rehabilitasi prasarana dan sarana pendididkan secara missal; (6) Reformasi perbukuan secara mendasar; (7) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan dengan pendekatan komprehensif; (8) Penguatan tata kelola, akuntabilitaas, dan citra publik pendidikan dengan pendekatan komprehensif; dan (9) Intensifikasi dan eksistensi pendidikan non-formal dan informal untuk menggapai layanan pendidikan kepada peserta didik yang tak terjangkau pendidikan formal (reaching the unreached).
Dalam kegiatan Hardiknas tingkat Kecamatan Campaka khususnya diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya olah raga, olimpiade, Lomba Baris Berbaris (LBB). “rangkaian kegiatan ini dalam rangka Hardiknas yang selanjutnya akan dilombakan ke tingkat Kabupaten. Sementara juara umum dalam kegiatan tingkat Kecamatan Campaka diraih SDN 1 Kertamukti” terang Ketua Panitia Hardiknas tingkat Kecamatan Campaka, Eman Sulaeman SPd.
“Kecamatan Campaka memiliki prestasi dalam bidang Lomba Baris Berbaris (LBB). Sementara Volley Ball menjadi target mewakili kabupaten ke tingkat propinsi. Dan target Porseni tingkat kabupaten minimal lima emas masing-masing cabang olah raga” jelas Eman.
Sementara kegiatan Hardiknas di Kecamatan Campaka melibatkan perwakilan masing-masing sekolah dan dinas instansi terkait, namun sangat disayangkan tidak diikut sertakan orang tua siswa. “padahal peran orang tua sangat dominan dalam menunjang pendidikan sehingga apapun itu yang berhubungan dengan pendidikan harus dilibatkan diantaranya kegiatan Hardiknas ini” jelas Yaya Guru SDN 1 Campakasari.
Menurut Yaya, pendidikan tidak akan berhasil kalau tidak ada perhatian dari tiga unsur yaitu guru, pemerintah dan orang tua. “orang tua ini sebenarnya sangat dominan dalam menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan. Orang tua yang harus lebih perhatian terhadap anaknya sebagai anak didik sementara guru hanya sebatas mendapatkan titipan. Orang tua idealnya harus memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak dalam menunjang pendidikan. Disinilah kadang orang tua kurang memahami sehingga guru yang selalu disalahkan. Sehingga demikian orang tua harus berperan dalam mensukseskan pendidikan” harapnya. (as).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net
Powered By Blogger

Jumlah Pengunjung Blog PWI Purwakarta

Apakah yang diperlukan anda dalam penampilan blog ini ?

Pengikut

BERITA PURWAKARTA TERKINI

Lintas Berita 8