5-6-09 POMPANISASI DI MANIIS KADES JADI SAKSI





PURWAKARTA-Buntut dari proyek pompanisasi di Maniis yang ditinggalkan pemborongnya senilai 2 miliar yang didanai dari APBN tahun 2007 berakibat Kades Tegaldatar Bahrumsyah dan 2 orang warganya masing-Soma (50) dan Ugan (45) pada tanggal 3 Juni 2009 mendapat surat panggilan dari Polres Purwakarta untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi oleh H.Abdul Fattah selaku pemborong peroyek pompanisasi.

panggilan tersebut di tanggapi positif oleh Bahrumsyah menurutnya ia bersedia memberikan keterangan sesuai yang ia ketahui oleh karena itu lanjut Bahrum pelaksanaan peroyek tersebut dirinya kurang begitu mengetahui secara pasti kerena pihak aparat Desa ataupun Muspika Maniis tidak di ajak koordinasi oleh pihak pemborong, maka Bahrum sangat berharap kasus ini agar ditangani serius oleh semua pihak terutama penegak hukum.

Hal serupa di amini oleh Panji Sekertaris Kecamatan atas nama Muspika Maniis. ia menambahkan pula sebagai muspika kurang begitu mengetahui atas pelaksanaan proyek tersebut karena selama ini pihak pemborong tidak melibatkan unsur muspika sehingga kami tidak dapat berbicara banyak, hanya kami mengetahui keinginan masyarakat untuk mendapatkan sarana pengairan dari proyek pompanisasi tersebut. bahkan warga petani sangat menunggu terealisasinya proyek pengairan tersebut karena sejak tahun 1992 yang diprakarsai oleh almarhum H.Khodir sudah membentuk kelompok tani dan mengusulkan kepada Pemerintah untuk membuat sarana pengairan.

Tapi kenyataanya kini setelah usulan tersebut di akomodir oleh pemerintah dalam pelaksanaanya proyek tersebut tidak diselesaikan. Dengan terbengkalainya proyek tersebut, menuai reaksi keras dari masyarakat tani Maniis, yang sudah puluhan tahun menantikan terwujudnya peroyek tersebut, terutama dari dua Desa Tegaldatar dan Desa Gunungkarung jika proyek diselesaikan dengat tepat akan sangat membantu untuk mengairi areal tanah seluas 600ha di 2 Desa yang selama ini areal tersebut merupakan sawah tadah hujan.

Namun harapan masyarakat tani yang mengharapkan panen satu tahun 3 kali sampai sat ini belum terwujud oleh karna adanya ulah oknum pemborong pelaksana pembangunan pompanisasi tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut bahkan diduga anggaranya di selewengkan yang dapat merugikan Negara juga rakyat. kata salah seorang tokoh tani Tegaldatar ketika ditemui di rumahnya. (DS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net
Powered By Blogger

Jumlah Pengunjung Blog PWI Purwakarta

Apakah yang diperlukan anda dalam penampilan blog ini ?

Pengikut

BERITA PURWAKARTA TERKINI

Lintas Berita 8