01-08-2009 OKNUM KARYAWAN IRS DIBEKUK POLISI

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu. 1 Agustus 2009

PURWAKARTA***

Tujuh oknum karyawan PT Indorama Synthetic (IRS) dibekuk polisi, Kamis (30/7) kemarin. Ketujuh karyawan tersebut meringkuk di tahanan Polsek Jatiluhur untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya gara-gara kedapatan mencuri benang.

Wakapolsek Jatiluhur, Inspektur Satu Suparlan, menuturkan penangkapan ketujuh karyawan perusahaan tersebut berawal ketika Tar (50), seorang pengusaha yang biasa membeli limbah dari perusahaan mendapatkan DO untuk membeli barang bekas pabrik berupa dus-dus bekas. Kenyataan, pada saat DO itu diambil, dus-dus bekas yang akan diberikan kepada Tar oleh para pelaku diisi benang yang selama ini diproduksi pabrik yang membuat serat sintetis tersebut. Saat akan keluar dari pabrik, tiba-tiba petugas Satpam IRS yang berada di Pos A mendapatkan laporan agar menahan truk yang mengangkut dus bekas tersebut.

“Saat diperiksa, di dalam dus yang akan dibawa keluar itu berisi benang. Dari hasil penyelidikan petugas satpam ternyata ada tujuh orang karyawan PT IRS yang bekerjasama dengan pembeli barang bekas tersebut," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (31/7).

Setelah mengamankan ketujuh orang karyawan tersebut, pihak manajemen kemudian melaporkannya ke Polsek Jatiluhur. Ketujuh karyawan itu adalah Uj (35), Bud (40), As (38), Dad (46), Jap (28), Ik (34) dan Na (37). menambahkan, akibat perbuatan yang dilakukan para tersangka menyebabkan pihak perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 29 juta. “Untuk sementara ketujuh karyawan PT IRS itu ditahan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” kata Inspektur Suparlan.


Sedangkan, sumber di PT IRS mengatakan, Tar yang dikenal sebagai pembeli limbah menerukan usaha mantan lurah yang ada di sekitar pabrik. Awalnya, saat Tar mengambil limbah di departemen II (CV II) yang berada di sebelah TFO II tidak ada masalah, namun pada pengambilan kedua di departemen I limbah yang diambil bercampur dengan papertub yang didalamnya ada filaminnya.

Setelah pengambilan barang yang kedua selesai ditimbang, tiba-tiba petugas keamanan yang berada di Pos ‘A’ mendapat informasi bahwa truk yang mengangkut barang bekas yang dimiliki Tar harus diamankan karena berisi barang yang bukan haknya. "Benar saja ketika diperiksa di dalam dus tersebut terdapat benang,” ujarnya.


Sementara, Manajemen PT IRS Purwakarta yang diwakili Dwi Agus Kurniawan mengatakan kemungkinan pencurian dan penggelapan yang dilakukan oleh ketujuh oknum karyawan itu berlangsung lama dan tidak terungkap karena kerjasama rapi antara pemesan barang dengan karyawan yang mengisi kardus serta adanya oknum petugas timbangan pabrik yang turut membantu untuk melakukan manipulasi berat timbangan dengan berbagai cara.

Menurutnya, setelah petugas keamanan pabrik berhasil mengungkap aksi pencurian dan penggelapan barang milik pabrik, pihak manajemen kemudian melaporkannya ke Polsek Jatiluhur. Oleh karena itu, pihaknya perusahaan sangat menyesalkan perbuatan oknum karyawan tersebut. “Pengurus serikat pekerja dan semua pihak yang ada di dalam perusahaan bertekad mengungkapkan kasus ini sampai keakar-akarnya agar hal yang sama tidak terulang kembali, siapapun orangnya,” ujar Dwi Agus K. (Laela)

01-08-2009 PENAMBANG PASIR KESULITAN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu,1 Agustus 2009
Penambang Pasir Kesulitan Hadapi Kemarau

PURWAKARTA***
Jelang musim kemarau sumber mata air mengakibatkan penurunan volume air sehingga membuat material pasir tidak lagi melarut dalam jumlah besar dari hulu sungai ketimbang saat volume air meningkat. Demikian dikatakan sejumlah penambang pasir di Kecamatan Sukatani Purwakarta mengaku cukup kelimpungan dengan menurunya volume air sungai Cilalawi beberapa waktu terakhir.

Gagah (34) salah seorang penambang pasir warga Kampung Cilayung Desa Cilalawi Kecamatan Sukatani Purwakarta Jumat (31/7) kemarin.mengaku hal itu tiap kali perubahan musim berlangsung, “'Material pasir dari hulu sungai biasanya akan larut bersama air sungai yang banjir di musim penghujan, tapi kemarau sekarang material pasir tidak semuanya larut dan membuat pasir sulit didapat,” ujarnya.

Padahal, biasanya, ucap Gagah, material yang larut akan ditambang buruh pasir yang jumlahnya mencapai puluhan di sepanjang alur Sungai Cilalawi dengan menggunakan perahu. Di tempatnya, sedikitnya ada sekitar 5 perahu yang siap dioperasikan untuk mencari pasir. Setiap satu perahu diisi antara dua hingga tiga penambang. Berbekal perahu itulah, disusurinya kawasan sungai yang dirasakan penuh dengan pasir. Setelah ditemukan, pasir kemudian diambil dengan cara menyelam bersama-sama.

”Kalau air sungai pasang kami bisa mengumpulkan pasir lumayan banyak sekitar lima-enam kubik. Setiap kubik pasir harganya mencapai Rp 60 ribu,” tutur Jamis (30) penambang yang lain.

Pasir rata-rata disetorkan pada pembeli yang datang dari Karawang, Cikarang bahkan Subang. Apabila pasir diperoleh banyak, para penambang akan memperoleh penghasilan antara Rp 35-45 ribu setiap harinya.

Sementara, saat kemarau ini, setiap penambang hanya mampu mengantongi uang sekira Rp 20 ribu/hari. Kondisi tersebut biasa terjadi pada musim kemarau dimana persediaan pasir di sungai mulai menipis.

'”Kalau kemarau datang pasir yang dikumpulkan setiap kelompok terkadang tidak mencapai satu atau dua kubik sehari. Berbeda ketika musim penghujan yang bisa mencapai 4-6 kubik sehari,'” ujar Jamis.

Pada musim ini, yang biasa terjadi sekitar bulan Agustus, para pencari pasir harus bisa hemat belanja kebutuhan sehari-hari. Kalau tidak, ujar Wardi, penambang warga Desa Cilalawi, bersiap untuk berpuasa selama sehari karena tidak ada penghasilan dari mencari pasir. Ungkap Wardi (40), penambang pasir lainnya, kemarau merupakan musim yang sangat menyiksa bagi penambang. Pasalnya, mereka tidak punya pekerjaan sampingan selain mencari pasir, “Hanya pekerjaan ini yang dilakoni, guna menutupi kebutuhan perhari,” Uangkapnya. (Laela)

01-08-2009 POLRES DIKALAHKAN WARTAWAN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu 1 Agustus 2009

Team Futsal Wartawan Menang Tipis Lawan Team Polres Purwakarta

Purwakarta***
Walaupun hanya mendadak dan permainan biasa bukanya sebuah event pertandingan, untuk menjalin persahabatan dan menjalin kemitraaan. Team Futsal para wartawan (Pers) Kabupaten Purwakarta tidak ingin kalah dengan tim Team Futsal Polres Purwakarta.

Hal ini hanya berlangsung sekira 1 jam perjalanan waktu, kenapa tidak team para wartawan yang masih menyisakan laporan ke redaksi menyempatkan waktu Date line tersebut menunjukan kebolehannya.

Permainan yang berlangsung sore itu juga sempat dihadiri oleh kapolres purwakarta AKBP. Hendro Pandowo. pada jumat sore (31/7) di Gor Turbo Futsal di jalan RE. Martadinata Purwakarta. Team wartawan yang di nahkodai oleh Bargo dari Reporter TV Jatiluhur itu, dalam babak pertama hanya dapat menahan imbang team futsal polres purwakarta dengan skor 9 : 9, hingga menit babak pertama pluit ditiup wasit.

Namun sebelumnya, team wartawan sempat kedodoran dengan ketinggalan angka 9 : 7 untuk team polres tetapi berkat tendangan serta sundulan kepala bargo sehingga menghasilkan 2 angka dalam hitungan menit akhir babak pertama maka, kedua team hanya imbang.

Dalam babak kedua berlangsung penggantian pemain pun terjadi, team wartawan yang ketinggalan skor 10 : 9 sulit membuka serangan ke kubu team Polres Purwakarta dengan pengawalan ketat gol pun tak mampir ke jarang lawan, berkali-kali serangan kandas dikaki team futsal polres.

Entah keberuntungan mungkin Dewi Portuna berpihak ke team wartawan ketinggalan angka tersebut dapat teratasi gol pun bersarang kejaring team polres. sehingga skor sama 10 : 10. tesisanya waktu 2 menit menjelang babak akhir waktu yang disepakati dari kedua tim. dan akhirnya waktu pun tidak disia-siakan oleh para jurnalis ini, akhirnya tim wartawan kembali mencetak gol. sehingga skor diraih kemenangan untuk tim wartawan 11 : 10, bersamaan dengan tiupan fluit dari wasit serta terdenganya beduk Azan magrib mengakhirri permainan antara dua tim tersebut.

Sementara itu disela-selai usai penggantian pakaian para pemain Kanit III Reskrim Polres Purwakarta Aiptu. A. Rojak yang sempat menyaksikan permainan itu mengatakan,“ Ini hanya permaian biasa mungkin hanya keberuntungan saja tipis kok, masih ada waktu upaya balasan. selagi kita sama-sama dapat menyediakan waktu. ”Katanya sambil senyum. (Syaiful Jabrig)

01-08-2009


From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 1 Agustus 2009


”Membiasakan Baca Al-Qur’an dan Sholat Duha Penanaman Dasar Bagi Siswa”
(Abdul Rahmat SPd)
(Purwakarta, MADINA) : Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Cijunti merupakan salahsatu sekolah yang ada di Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta yang telah memberikan pelajaran tambahan, diantaranya sebelum melaksanakan pelajaran baik guru maupun murid diwajibkan untuk melaksanakan membaca Al-Qur’an dan Shalat duha di mushola yang di komplek sekolah.
”kami memberikan pelajaran ini sengaja agar kebiasaan ini dapat dilanjutkan seterusnya apabila kelak nanti setelah keluar. Dan kegiatan ini diwajibkan bagi kelas empat sampai kelas enam dan ini sengaja agar ditiru bagi adik kelasnya” terang Kepala SDN 3 Cijunti Abdul Rahmat SPd di ruang kerjanya.
Dengan adanya aturan bupati, lanjut Rahmat, bahwa bagi anak sekolah dasar diharuskan memakai celana panjang dan ini sangat positif selain dapat melatih anak untuk memakai celana panjang juga berguna untuk melaksanakan solat. ”dari segi kesehatan, melatih mental anak untuk terbiasa menggunakan celana panjang ini sangat besar manfaatnya, sehingga kami mendukung anak sekolah diharuskan menggunakan celana panjang” jelas Rahmat.
”dalam pelaksanaan pengajian dan salat duha di mushola yang di komplek sekolah tentunya ini tidak berlaku bagi siswa saja tetapi tentunya bagi gurunya sendiri untuk membimbingnya, dan ini sudah berjalan pada tahun ajaran ini” jelasnya lagi.
Sebagai seorang manajer bagi Abdul Rahmat tentunya harus memahami apa yang menjadi tugas dan fungsinya sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan dengan normal yang ditunjang tentunya dengan semangat kerja gurunya itu sendiri. ”guru ini harus bisa tenang dalam mentransferkan ilmunya, bagaimana caranya? Masalah kesejahteraan tentunya merupakan faktor yang paling utama, disamping itu juga sebagai manajer juga harus peka dan perduli terhadap guru itu sendiri dengan memberikan penghargaan dan penghargaan itu sendiri bukan hanya finansial tetapi juga ucapan terima kasih atau lainnya sehingga guru ini merasa dihargai” jelas Rahmat. (as).

1-08-2009 DARI PNPM MANDIRI

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 1 Agustus 2009

dari PNPM Mandiri Perdesaan
Rakor untuk Samakan Persepsi di Lapangan


Masukn foto Rakor (tampak Panitia Pelaksana Dede Juanda saat melaporkan kegiatan Rakor, dihadapan Kepala BKBPIA Dra Henny Herliani, anggota Satker Suryana, Faskab Ir Jati Nuhanto dan Ir H Dedi Kusnadi. Agus/Madina)
(Purwakarta, MADINA) : Untuk tercapainya konsensus prosfektif pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, yang diawali dengan inventarisasi dan identifikasi permasalahan serta kendala yang ada dengan mencari solusinya maka dilakukan rapat koordinasi ini.
Terang Dra Henny Herliany Kepala Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA) Kabupaten Purwakarta, saat pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Aula Hotel Intan, Selasa pekan lalu.
Permasalahan kemiskinan dan pengangguran, lanjut Henny, merupakan masalah bersama yang harus ditangani. Upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas utama pemerintah baik Pusat meupun Daerah.
”upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran diantaranya dengan melakukan distribusi pendapatan melalui penciptaan lapangan kerja berupah memadai bagi kelompok-kelompok masyarakat miskin di perdesaan”jelas henny.
”dalam pelaksanaan rakor ini diharapkan semua materi yang disampaikan dapat di diskusikan untuk mendapatkan kesamaan pandangan, baik dalam tataran konsepsi, kebijakan maupun dalam tataran pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan ” harap Henny.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA) Drs Asep Suparman mengatakan, tatanan pokok pemerintah dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat adalah mengkoordinasikan dan memberikan fasilitasi kepada masyarakat, agar tahu dan mau melaksanakan pembangunan desanya serta menjaga keseimbangan arah pengembangan sikap masyarakat dari sikap ”adaptif” menuju ”patisipatif” yang akhirnya ”otiaktivitas”.
Disamping itu, lanjut Asep, Pemberdayaan Masyarakat juga bertujuan menagadakan perubahan dan pemahaman secara terarah terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa, serta pengembangan wilayah desa sebagai satuan potensi sosial, ekonomi, budaya dan hukum menuju terciptanya peningkatan kualitas hidup masayarakat desa. ”Manjemen Pemberdayaan Masyarakat juga harus mampu meningkatkan motivasi dan patisipasi masyarakat desa guna terwujudnya dayua cipta dan karya masyarakat desa dalam pembangunan” jelas Asep.
”Terwujudnya kemandirian masyarakat, yaitu kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun dirinya berdasarkan potensi, kebutuhan, aspirasi dan kewenangan yang ada pada mereka, termasuk kelembagaannya” terang Asep.
Fasilitator Kabupaten (Faskab) Ir H Deddy Kusnadi mengungkapkan, mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berperan aktip dalam pembangunan (to help people to help them self) agar secara bertahap mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. ”dengan adanya pemikiran yang maju bahwa potensi yang menurut orang tidak mungkin namun dengan kemampuan pemikiran dan digali secara mendalam maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya” jelas Dedi.
Panitia Rakor PNPM Mandiri perdesaan Dede Juanda dalam laporannya mengatakan, dengan adanya rakor ini sebagai media partisipasi dalam curah pendapat dan informasi antara berbagai stakeholder PNPM Mandiri Perdesaan, sebagai media penyampaian kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Purwakarta bagi kepentingan masyarakat Purwakarta pada umumnya, mengevaluasi pelaksanaan/kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2008, mensosialisasikan rencana kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2009, merumuskan kesepakatan tentang langkah-langkah yang mengarah pada sinergitas program/kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2009, dan sebagai media konsolidasi penyelesaian permasalahan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
”Out put Rapat Koordinasi ini untuk disepakatinya kebijakan rencana program hasil MAD dengan Pemerintah Kabupaten yang akan dibiayai dari APBN maupun APBD Kabupaten Purwakarta. Selain itu hasil yang diharapkan dari Rapat Koordinasi ini adalah terjadinya persamaan persepsi dan pemahaman bagi pelaku PNPM Mandiri Perdesaan” terang Dede.
Pesertanya sendiri kurang lebih seratus orang terdiri dari Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan, Camat, PJOK, Unit Pengelola Kegiatan (UPK), BKAD (Badan Koordinasi Antar Desa), BPUPK, Fasilitator Kecamatan, dan Konsultan Manajemen Kabupaten. (as).

1-08-2009 DPRD KEOK SEBELUM AUDENSI

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu 1 Agustus 2009

“DPRD Keok Sebelum Audensi”

Purwakarta***
Lembaga Swadaya Masyarakat Team Operasional Penyelamat Asset Negara LSM TOPAN-RI DPD Kabupaten Purwakarta Kecewa, pasalnya lembaga tinggi di kabupaten purwakarta yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purwakarta telah melakukan “Pelecehan” sehubungan dengan jadwal Audesi dari surat balasan bernomor : 172.3/373/DPRD perihal penerimaan Audensi yang dilayangkan DPRD ke LSM TOPAN-RI dijadwalkan hari Rabu 29 Juli 2009 pukul 13.00 Wib itu tidak dipenuhi oleh para anggota DPRD.

“Tak satu pun dari 45 orang anggota DPRD yang dapat memenuhi janji yang dimaksud dalam balasan surat. sehingga pihak kami menganggap lembaga tinggi di DPRD telah melakukan pelecehan terhadap LSM TOPAN-RI, sehingga kami menganggap “DPRD Keok Sebelum diserang” demikian dikatakan Wawan Ridwan Pres. Direktur Topan -RI DPD Purwakarta saat ditemui di DPRD Rabu (29/7) usai menunggu jawaban Anggota DPRD diruang lobi.

Diterangkan Wawan, sebelum pihak LSM Topan telah melayangkan surat audensi ke DPRD sekitar satu minggu sebagaimana yang telah dijawab jadwalnya hari ini, namun ternyata kehadiran yang telah disepakati tersebut Sirna. sehingga kami yang telah datang sejak 30 menit sebelum waktu dijadwalkan oleh para anggota DPRD menunggu hingga 3 jam (15.00 wib) di lobi kantor DPRD,” Tak satupun anggota DPRD yang semula agendanya dikomisi I akan melakukan Audensi padahal Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua DPRD dr.Sigit Soeroso, bahkan di tembuskan ke para ketua Fraksi dan ketua Komisi DPRD kabupaten Purwakarta,” tegasnya.

Timbul pertanyaan ? Dan bukan suatu alasan yang mendasar sebagai wakil rakyat. apakah karena masa bhakti anggota DPRD tinggal beberapa hari atau hitungan jari lagi duduk di kursi dewan, sebagai wakil rakyat purwakarta sehingga kami warga masyarakat Purwakarta yang ingin melakukan Audensi. tidak perlu lagi ditemui. Seraya menambahkan apa karena ada kunjungan tamu yang datang dari luar purwakarta (kabupaten Solok Sumbar-Red) sehingga dari 45 anggota DPRD yang ada, tertuju di dalam ruangan tersebut,”terangnya.

Secara transparan, banyak hal yang telah dilakukan dan berjalan yang akan ditinggalkan sebagai wakil rakyat yang telah mengabdi di DPRD sebagai kepanjangan tangan suara rakyat purwakarta, yang perlu kami ketahui. selain itu pun puluhan pertanyaan yang telah kami siapkan menyangkut perkembangan perjalanan pembangunan kabupaten Purwakarta dari tahun 2004 hingga 2009 sekarang hanya itu, masa dari 45 orang anggota DPRD kemana saja ? ”pungkasnya.(Syaiful Jabrig)

26-7-09 KEJAKSAAN BENTUK TIM INTELEJEN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Minggu, 26 JUli 2009

Kejaksaan Bentuk Tim dianggap kesiangan ?

PURWAKARTA-Rencana pembentukan tim intelejen Kejari Purwakarta untuk mencari keberadaan tersangka kasus dugaan korupsi dana BBS, Abun Bunyamin Oknum Pegawai Depag Purwakarta, dinilai kesiangan. Meski demikian, dalam penuntasan kasus dugaan penyelewengan dana BBS, Kejari diminta tidak pilih kasih selain segera dapat menuntaskan kasus tersebut.

”Kenapa baru sekarang, sudah berapa lama Abun menjadi buron ? bukannya sudah lebih dari 5 bulan, semestinya kalau langkah ini mau dijalankan sejak pertama saja sewaktu Abun dinyatakan melarikan diri”, kata Sekjen LSM Team opersional penyelamat Asset Negra (Topan RI) Edi Mulyadi, Kamis (23/7), pagi dilingkungan Pemkab Purwakarta.

Bukan itu saja, buronnya tersangka Abun, ada dugaan hanya untuk menyamarkan oknum yang terlibat dengan perkara dana BBS. Implikasinya, karena tersangka merupakan satu kunci untuk bisa menyeret aktor intelektual dibalik kasus itu. "Padahal status Abun waktu ditangguhkan sudah mejadi tersangka, tapi mengapa malah dilepas dengan alasan penangguhan, justru ini yang janggal”, kata Edi.

Di tempat terpisah, Ketua KNPI Purwakarta, Munarman Kholil, mengemukakan, pembentukan tim intelejen dari pihak Kejari justru dinilainya sebagai langkah yang tak perlu. Sebab, selama ini, kinerja Kejari dalam menangani persoalan hukum sudah dilengkapi oleh tim khusus. Justru, tambahnya, pembentukan tim hanya akan menambah cost saja.

"Bukannya Kejari sudah memiliki petugas yang membidanginya, Justru yang jadi pertanyaan, mengapa Abun di persilahkan keluar padahal statusnya sudah tersangka, dan kalaupun ditangguhkan lalu apa jaminannya? malahan tersangka sekarang tak jelas juntrungannya", tanya Kholil.

Sementara, Ketua Gerakan Pemuda Purwakarta Menggugat (GP2M) Purwakarta, Didin Safrudin, menegaskan hal senada. Menurut dia, buronnya tersangka Abun merupakan teka teki yang belum terjawab. Padahal, kata Didin, Abun sendiri merupakan satu elemen penting untuk bisa menguak tabir dugaan penyelewengan dana BBS.

"Ini masih teka teki, biarpun terbukti bersalah namun Abun justru bebas berkeliaran, kami kira terkait ini Kejari tak perlu membentuk tim lain untuk meringkusnya, tinggal bagaimana keseriusan Kejari saja serius atau tidak menanganinya", ujar Didin.

Ditambahkannya, terkait penanganan dugaan penyelewengan dana BBS, Kejari hanya perlu berfokus dalam substansi perkara tanpa perlu repot mencari cari pelaku. "Kami hargai sikap Kejari yang sudah bekerja keras menangani kasus ini, namun kami minta Kejari bisa serius tanpa pandang bulu", pungkasnya.

Ketua Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta (GMMP), Hikmat Ibnu Aril, menambahkan, molornya penanganan kasus ini tidak menutup kemungkinan bisa membentuk asumsi lain dari masyarakat, salah satunya adalah dugaan pengendapan kasus.

Karenanya, lanjut dia, guna menghindari asumsi tersebut alangkah baiknya jika pihak Kejari dalam waktu dekat ini bisa menuntaskan kasus hingga pada akar masalahnya. "Jangan tebang pilih, masyarakat bisa jenuh kalau Kejari belum bersikap”, tutup Hikmat. (Syaiful Jabrig)

26-7-09 SD KUMUH DIANTRA GEDUNG MEGAH

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Minggu, 26 Juli 2009

SD Kumuh diantara gedung megah, Kapan realisasinya?


PURWAKARTA -Sudah tiga kali rencana pembangunan (Sekolah Dasar Negeri) SDN 1 sampai SDN 8 Nagri Kidul Kota Purwakarta, tidak juga terealisasi. Rencana pertama tahun 2000, kemudian tahun 2004 lalu tahun 2008 yang kemudian juga gagal.

Hal itu sangat memprihatinkan, sehubungan kondisi sekolah yang terkesan kumuh. Belum lagi kalau musim hujan bocor disana-sini dengan genangan air yang tidak terarah.
”Murid-murid sering mempertanyakan itu, padahal letaknya diperkotan antara gedung megah SMAN I yang berstandar Internasional dan Kantor Dinas Ciptakarya yang sudah lebih baik dari sebelumnya. Kenapa Sekolah Kami belum juga terealisasi, ini sekolah bersejarah dan sudah diakui kualitas pelajarannya, pagi dan sore jam pelajaran berjalan kegiatan belajar mengajar, 4 Sekolah Pagi dan 4 Sekolah Sore”. Demikian disampaikan Syaeful guru olah raga SDN II Nagri Kidul Purwakarta kepada Bedanews di ruang guru sekolah tersebut, Rabu, ( 22/7).

Menanggapi permasalahan itu, Kasi Sarana Prasarana Sokolah Dasar Dinas Pendidikan Purwakarta, Syarif Hidayat Kepada Bedanews di ruang kerjanya, Rabu, (22/7) mengatakan, pembangunan sekolah itu direncanakan Tahun 2010.
Penundaan yang terjadi, menurutnya, karena minimnya anggaran yang tersedia. ”Untuk lebih jelasnya, silahkan menemui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Pemuda dan Olah raga Bapak Akun Kurniadi”, ujarnya.

Kabid yang dimaksud, ketika dikonfirmasi diruang kerjanya menjelaskan, Pembangunan sekolah itu akan dimerger dari 8 menjadi 4 sekolah sebagai sekolah terpadu, seperti didaerah Karawang dengan 3 lantai dan bentuk atas bangunan ”julang ngapak” sebagai ciri khas bangunan-bangunan di Purwakarta yang bersimbol raihlah cita-cita setinggi mungkin (julang/tinggi, ngapak/raih).

Diperkirakan pembangunannya akan menghabiskan anggaran sekitar Rp. 21 Miliar, sementara anggaran yang tersedia baru sekitar Rp. 1,5 M. Dengan alasan tersebut, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi merencanakan pembangunannya tahun 2010 agar anggaran mencukupi. Diakuinya, rencana tersebut belum jelas bagaimana realisasinya. (laela)

25-8-09 BISNIS LISTRIK PAKE KOMPUTER DESA


From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 25 Agustus 2009

Kades Cibukamanah Gunakan Perangkat Komputer
Inventaris Desa Untuk Pembayaran Rekening Listrik


PURWAKARTA - Karwita Kades Cibukamanah Kecamatan Cibatu menggunakan pasilitas perangkat komputer milik inventaris desa, untuk membuka pelayanan pembayaran rekening listrik dirumah tinggalnya. Dengan alasan, langkah itu sudah dimusyawarahkan dengan para tokoh dan badan musyawarah desa (bamusdes). Dan kontribusi dari hasil usaha pembayaran rekening listrik tersebut akan digunakan untuk membantu operasional kebutuhan desa Cibukamanah. Dengan perhitungan keuntungan dibagi dua sama rata, dari upah yang diterima oleh pihak pengelola. Yaitu separo masuk kekas desa, separo lagi pengelola dalam hal ini kepala desa yang bertindak sebagai pengelola.

Dan Pengelolaan pembayaran rekening listrik itu sendiri, tertera dipapan nama yang terpampang didepan rumahnya bertuliskan koperasi desa. Ketika hal itu ditanyakan kepadanya, karwita menjawab :
"Saya disamping ketua koperasi merangkap pengelola, dan dana yang terkumpul akan saya gunakan untuk pengembangan koperasi desa. Dimana uang sudah terkumpul,akan saya bentuk dan besarkan lagi koperasi desa ini. Koperasi desa yang lalu sebelum saya menjabat tidak berjalan,hanya namanya saja yang ada. Untuk memancing dana bantuan dari pemerintah, sedangkan perkembangannya tidak ada?" ujarnya.

Ditempat terpisah ketua bamusdes Cibukamanah Karlan, saat dikonfirmasi ia juga mengiyakan. Bahkan ia sempat mengingatkan kepala desa, mengingat komputer itu peruntukannya alat inventaris desa. Karena dulu sebelum kades karwita menjabat, sewaktu kades sebelumnya bidin. Komputer dibawa kerumah kepala desa dengan alasan keamanan, diprotes dan jadi perbincangan warga masyarakat.

Secara pribadi karlan, ia setuju-setuju saja. Asal sampai jadi masalah kedepannya, dinataranya mengganggu kelancaran administrasi desa dan dampak dari penggunaannya diluar ketentuan peruntukan. Mengingat kasus pengadaan komputerisasi untuk desa-desa se-kabupaten Purwakarta masih terus bergulir dan sedang proses penyidikan ditingkat Kejaksaan Negeri Purwakarta. << tom >>

25-8-09 Kaki Patah Di Galian

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu,25 Agustus 2009

Kaki Patah Sewaktu Mencari Nafkah
Dilahan Galian Zona Merah


PURWAKARTA-Paha kiri patah akibat tertimpa batu alam hias sewaktu bekerja mengumpulkannya dilokasi galaian batua alam hias, kampung kadu bandeng desa margaluyu kecamatan kiarapedes blok gua landak kawasan resort pemangkuan hutan (RPH) Ciloji bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH/Asper) Cipeundeuy kesatuan pemangkuan hutan (KPH) Purwakarta.

Adalah Ahdi bin Enit 59 tahun, warga kampung ciheulang Rt01 Rw01 desa margaluyu ini harus terbaring dan hanya bisa duduk ditempat tidur pasca kaki kirinya patah tertimpa reruntuhan batu alam hias. Pria yang baru pertama kali ikut bekerja ditempat penggalian batu alam hias ini, sehari-harinya berprofesi sebagai mitra cai (Ulu-ulu). Saat ditemui dirumah kediamannya, ketika ditanya seputar kecelakaan yang menimpanya dan perhatian para pemangku kepentingan (Stakeholder). Ia mengatakan :

"Allhamdulilah segala biaya pengobatan sampai mobilisasi ditanggung pengusaha, bantuan yang berbentuk uangpun saya catat sudah terima dua ratus lima puluh ribu. Pakadespun waktu menjenguk kesini, ngasih dua puluh ribu rupiah. Tambah lagi ateng, empat puluh ribu rupiah. Janjinya pengusaha, membiayai saya sampai sembuh!" ujarnya.

Sementara ketua lembaga masyarakat daerah hutan (LMDH) margaluyu yang baru, dase memberikan ketrangan yang sama ketika ditemui. Menurut dase, disamping sebagai warga desa Margaluyu yang tergabung diklempok tani hutan. Ahdi, masih saudara sekaligus Famili dekatnya. Ketika mendengar Ahdi kecelakaan dilokasi galian batu hias alam, ia langsung memerintahkan kepada sekretarisnya (ateng) dan menghubungi para pengusaha sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa kepad ahdi.

Namun koordinator para pengusaha batua hias alam, Marius. Saat akan dimintai keterangan seputar kecelakaan digalian yang berstatus zona mera, alias tidak boleh digarap atau berpotensi timbulnya bencana. Tidak ada ditempat, menurut keterangan yang diperoleh dari ajudannya. Ia sedang berobat kerumah sakit, biasa pulangnya tidak bisa dtentukan! << tom >>

23-07-2009 HUT YAMAHA KE 35

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis, 23 Juli 2009

HUT Yamaha Ke 35
Dealer Radja Motor Bagi-Bagi Beasiswa


PURWAKARTA-Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Yamaha ke 35, dealer resmi Yamaha di Purwakarta Radja Motor membagikan beasiswa kepada 5 orang pelajar SD berprestasi yang berada di Kelurahan Cisureuh, Kecamatan Purwakarta.

Pimpinan Radja Motor Ariadi kepada disela-sela acara pembagian beasiswa di lapangan Perumahan Griya Asri Minggu (19/7) mengatakan, selain menggelar pembagian beasiswa, HUT Yamaha ke 35 ini juga diisi dengan kegiatan lainnya diantaranya servis gratis dan sejumlah perlombaan salah satunya adalah lomba mewarnai.

Menurutnya, pada setiap perlombaan, pihaknya menyiap sejumlah hadiah bagi pemenang diantaranya TV, lemari es, DVD dan kipas angin. Kegiatan ini murni merupakan salah satu bentuk terima kasih Yamaha kepada warga Purwakarta.

Di tempat yang sama, Area Marketing Development PT Yamaha Motor Kencana Indonesia Heru Adi Purnomo mengatakan, untuk di Kabupaten Purwakarta saat ini Motor Yamaha menempati urutan pertama sebagai motor yang digemari warga Purwakarta. Hal itu dibuktikan dengan banyak motor baru yang keluar di sejumlah dealer Yamaha di Purwakarta.

Menurutnya, untuk mempertahankan prestasi ini, pihaknya terus menggojlok pada sales nya agar bisa melayani konsumen dengan baik. “ Setia 4 hari dalam sebulan, semua sales Yamaha diberi pembekal salah satunya mengenai cara-cara melayani konsumen dengan baik,”ujar Heru. (Marfan)

23-07-2009 DARI FESTIVAL JATILUHUR

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis, 23 Juli 2009

Pagelaran Festival Jatiluhur
Targetkan 100 Ribu Pengunjung

PURWAKARTA-Ketua Panitia Pelaksana Festival Jatiluhur Cris Simanungkalit mengatakan, festival jatiluhur digelar dengam maksud Untuk mempromosikan obyek wisata Jatiluhur dan untuk memperkenalkan Jatiluhur lebih dalam lagi.

“ Selama ini jika Jatiluhur disebut, pasti orang cenderung dengan waduknya saja, padahal di dalam ada beberapa tempat hiburan,”ujar Cris kepada disela-sela acara pembukaan Festival Jatiluhur, Minggu (19/7).

Menurutnya, dengan adanya Festival Jatiluhur ini pihaknya berharap masyarakat umum bisa lebih tahu Jatiluhur serta fasilitasnya. “ Festival Jatiluhur direncanakan ajkan berlangsung selama 3 bulan,”jelas Cris seraya menambahkan, dalam festival Jatiluhur selain di gelar hiburan juga ada perlombaan dari mulai TK sampai tingkat SMU.

Untuk menarik pengunjung, sambung Cris, pihaknya juga mendatangkan sejumlah artis ibu kota seperti halnya Dhea Imut, Giovani, Cepi Chandra dan sejumlah artis lainnya. “ Festival Jatiluhur ditergetkan bisa menyedot sedikitnya 100.000 orang pengunjung dalam kurun waktu tiga bulan,”jelasnya.

Cris menjelaskan, pihaknya merasa yakni target pengunjung sebanyak itu bisa terrealisasi karena promosis festival Jatiluhur terus gencar dilakukan melalui sejumlah media massa. Khususnya untuk tiap hari Minggu, sambung Cris, pihak panitia akan mendatangkan sejumlah artis ibu kota.(Marfan)

23-07-2009 GASIBU GELAR BAKSOS

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis, 23 Juli 2009

Gasibu Gelar Bhakti sosial

PURWAKARTA-Gabungan anak situ buleud (Gasibu) menggelar acara bhakti sosial. Baksos yang digelar oleh Gasibu berupa bagi-bagi sembako kepada 50 orang Kampung Legok Situ RT 30/05 Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta, khususnya mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Ketua Gasibu Purwakarta, Genta didampingi Panitia pelaksana Indra Martakusumah kepada seusai acara pembagian sembako di Hotel Grand Situ Buleud, Senin (20/7) mengatakan, pembagian sembako ini merupakan bentuk kepedulian gasibu kepada warga sekitaran Situ Buleud.

Menurutnya, sembako ini didapat dari hasil Gasibu mengelola PKL pada pameran pembangunan yang berlangsung di Situ Buleud selama Seminggu kemarin. “ Pada pameran pembangunan kemarin, Gasibu mengelola sedikinya 18 PKL,”jelas Indra seraya menambahkan, uang hasil sewa lapak tersebut Rp1,5 juta dibelikan sembako.

Indra menjelaskan, selain membagikan sembako, masih dari hasil pameran kemarin Gasibu juga membuat tempat penampungan sampah dilingkungan Karang Taruna RT 17 yang masih berada dinaungan Gasibu. “ Apa yang kita perbuat pihaknya berharap bisa dirasakan oleh warga, khususnya warga sekitaran situ buleud, salah satu seperti pengelola PKL selama pameran kemarin,”jelas Indra.(Marfan)

23-07-2009 SBHL UNTUK SDN 16 NAGRI KIDUL

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis, 23 Juli 2009

SDN 16 NAGRI KIDUL
Siap Ciptakan Alumni Yang Handal

PURWAKARTA-Ditunjuknya SDN 16 Nagri Kidul Purwakarta sebagi sekolah berbasis keunggulan lokal (SBKL) pengembangan dalam bidang insutri menjadikan sekolah tersebut kini terus berbenah diri. Dalam waktu dekat siswa kelas IV,V dan VI akan dikirim pihak sekolah kepada para pengrajin simping untuk mempelajari tatacara pembutan simping.

Kepala SDN Nagri Kidul 16 H Sodik Rabu (22/7) mengatakan, tahap awal pihaknya sekolah akan mengirimkan siswa-siswinya yang cerdas masing-masing tiap kelas 4 sampai 6 orang untuk mengikuti pelatihan pembuatan simping selanjutnya setelah siswa memahaminya pihaknya kembali akan mengirimkan siswanya untuk memperjari tatacara pembuatan bacang.

Menurutnya, setelah siswa memahaminya baru siswa tersebut mengajari siswa lainnya di sekolah sehingga seluruh siswa di SD Negeri 11 Nagri Kidul memahami tatacara pembuatan simping. “ Kegiatan belajar pembuatan simping, dijadwalkan diluar jam sekolah,”katanya.

H Sodik berharap, kelak siswa lulusan SDN 16 Nagri Kidul jika sudah mempunyai keahlian tidak akan menjadi pengangguran minimal ia akan berusaha menjadi pengrajin baik itu simping atau pengusaha lainnya.(Marfan)

23-07-2009 BANK JABAR SYARIAH

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis, 23 Juli 2009

Bank Jabar Syarih Purwakarta
Siap Tabungan Wadiah Dan Mudarobah Untuk Nasabah

PURWAKARTA-Keberadaan Bank Jabar Syariah Purwakarta dari tahun ketahun terus menunjukan peningkatan jumlah nasabah. Sampai Juni 2009 jumlah nasabah di Bank Jabar Syariah Purwakarta mencapai 2500 orang.

Kepala Bank Jabar Syariah Purwakarta Luthfi Nurhakim Rabu (22/7) mengatakan, dari jumlah nasabah keseluruhan sebanyak itu mayiritas warga Purwakarta membuka rekening tabungan Mudarobah.

Menurutnya, selain tabungan mudarobah, Bank Jabar Syariah Purwakarta juga menyediakan tabungan wadiah. Warga Purwakarta yang membuka rekening tabungan Wadiah, sambung Luthfi, cukup dengan menyimpan uang minimal Rp50 ribu sedangkan untuk tabungan mudarobah, saldo awalnya minimal Rp 100 ribu.

Luthfi menjelaskan, tabunga mudarobah dan tabungan Wadiah memiliki perbedaan, tabungan Wadiah sifatnya tabungan titipan jadi uang nasabah yang disimpan tidak akan bertambah dan tidak berkurang, nasabah juga bisa mengambil uangnnya yang disimpan ditabungan Wadiah kapan saja. “ Tapi jika pihak Bank pendapatkan keuntungan tidak menutup kemungkinan, nasabah tabungan wadiah juga bisa mendapatkan bonus,”katanya.

Sedangkan untuk tabungan Mudarobah, sambung Luthfi, pada jenis tabungan ini nasabah membuat perjanjian dengan pihak Bank semilnya dalam perjanjian tertulis pihak nasabah dengan Bank, nasabah berjanji sebelum nilai tabungan Rp5 juta nasabah tidak akan mengambilnya, maka untuk mengambil tabungan, saldo nasabah tersebut harus mencapai Rp5 juta seperti yang dikehendaki nasabah.” Kalau nominalnya yang tentukan nasabah sendiri, bisa Rp500 ribu bisa juga Rp1 juta,”katanya.(Marfan)

23-07-2009 GADAI EMAS TANPA BUNGA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis 23 Juli 2009

Bank Jabar Syariah
Terima Gadaian Emas Tanpa Bunga

PURWAKARTA-Warga Purwakarta yang membutuhkan dana cepat kini tak perlu kesulitan lagi. Pasalnya, Bank Jabar Syarih Purwakarta kini telah bisa menerima gadaian emas tanpa bunga. Konsumen hanya dikenakan biaya administrasi.

Kepala Bank Jabar Syariah Purwakarta Luthfi Nurhakim Rabu (22/7) mengatakan, dengan menggadaikan emas di Bank Jabar Syarih, pihak bank tak menerapkan bunga, akan pihak bank hanya mengutip biaya administrasi yang besar Rp3200/gram.

“ Biaya ini adalah untuk biaya administrasi dan biaya untuk membuat tempat agar barang konsumen bisa disimpan ditempat yang aman,”katanya.

Menurutnya, pihak Bank minimal memberikan pinjaman kepada konsumen yang akan menggadaikan emasnya senilai Rp1 juta. Jumlah sebesar emas yang digadaikan kalau 24 karat beratnya 4 gram sedangkan kalau yang emas 16 karat beratnya mencapai 6 sampai 7gram.

Luthfi menjelaskan, jangka waktu untuk gadaian emas di Bank Jabar Syariah Mandiri adalah 2 bulan, dan ketika warga akan menggambilnya cukup membayar senilai uang pinjamannya. Pasalnya, uang administrasi langsung ditarik dari kosumen pada uang pinjamannya.

Terkait jumlah nasabah Bank Jabar Shyariah Purwakarta yang menggadaikan emasnya, Luthfi menjelaskan, jumlah nasabah khususnya yang menggadaikan emas di Bank Jabar Syariah mencapai 850 orang. “ Gadai emas adalah salah satu unggulan Bank Jabar Syariah,”jelasnya.(Marfan)

23-07-2009 SDN X DIDEMO ORANGTUA SISWA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis 23 Juli 2009

SDN X Di Demo Orangtua Siswa

Akibat menjual buku kepada sisiwa tanpa musyawarah dan persetujuan komite sekolah puluhan orang tua siswa SDN X Ciseureuh, Purwakarta malakukan demo kesekolah SDN X Ciseureuh, pada Selasa (21/7). Mereka memprotes sekaligus mempertanyakan kebijakan kepala sekolah yang menjual buku kepada para siswa yang disebut dilakukan tanpa musyawarah dengan komite sekolah, padahal di sekolah lain buku yang dijual tersebut dibagikan kepada siswanya.

dari Pantauan dilapangan, sejak pukul 08.00 WIB, puluhan orang tua siswa berdatangan ke SDN X Ciseureuh guna mempertanyakan kebijakan tersebut, dimana pihak sekolah menjual buku sebanyak 7 mata pelajaran seharga Rp 395 ribu kepada siswanya. Buku yang dijual kepada para siswa SDN X itu antara lain buku matematika IV harga Rp 30.400, Bahasa Indonesia untuk kelas IVA seharga Rp 30.500, Bahasa Inggris Rp 31.500, IPA kelas IV Rp 29.500, PAI Rp 44.700, seni budaya Rp 31.700, pendidikan lingkungan hidup Rp 23.600, dan delapan LKS dengan harga per item Rp 8.000. Sontak adanya penjualan buku mata pelajaran tersebut diprotes para orang tua murid yang mengaku tidak pernah diajak komunikasi sebelumnya.

“Sesuatu hal yang berhubungan dengan sekolah, apalagi menyangkut uang seharusnya lakukan dulu musyawarah dengan komite sekolah, buat apa dibentuk,” kata salah seorang wali orang tua siswa yang ikut dalam demo.

sementara itu Ketua Komite Sekolah SDN Ciseureuh Purwakarta, Antoe Abdullah, kebijakan sekolah terutama Kepsek SDN X Ciseureuh tersebut sebelumnya tidak dikomunikasikan dulu dengan komite. Ia mengatakan, Kepsek SDN X setiap mengeluarkan kebijakan selalu tanpa melibatkan komite sekolah padahal, di dalam aturan sistem kependidikan sekarang, komite sekolah itu memiliki peran penting dalam sistem kepengurusan sekolah “Selama ini Kepsek SDN X Ciseureuh selalu jalan sendiri saat akan mengeluarkan suatu kebijakan padahal di sekolah ini ada yang dinamakan komite sekolah,” katanya.

Sebelumnya, sepanjang tiga hari kebelakang para orang tua siswa SDN X Ciseureuh dilanda keresahan, terutama para ibu-ibu orang tua siswa mempergunjingkan surat edaran mengenai penjualan buku terhadap siswa. Bahkan, pada Sabtu (18/7) kemarin para orang tua terutama kalangan ibu-ibu yang selalu menunggui anaknya di sekolah nyaris berdemo guna mempertanyakan rencana pihak sekolah menjual buku kepada para siswa. Sedangkan buku-buku yang dijual itu di sekolah lain dipinjamankan kepada siswanya.

Keresahan para orang tua siswa SDN XI itu diawali dengan diterimanya surat edaran oleh para siswa mengenai buku-buku kebutuhan siswa yang berkualitas dapat dibeli di sebuah tempat penjualan voucher telefon seluluer di sekitar perumahan Dian Anyar, Purwakarta. Buku yang dicetak oleh sebuah penerbit tersebut ditawarkan dengan harga bervariasi.

Salah seorang orang tua siswa Sri Wahyuni (35), warga Sukamulya menuturkan sebenarnya para orang tua tidak keberatan membeli buku yang sudah mendapat persetujuan dari sekolah tapi hendaknya sebelum kebijakan itu dikeluarkan orang tua atau melalui komite sekolah diajak bicara.

Sementara, Wakil Ketua Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Purwakarta, H. Agus Marjuki dan H. Anang Abdul Rajak yang datang ke SDN X Ciseureuh mengatakan kedatangan Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta ke sekolah ini atas undangan informasi dari orang tua siswa yang meminta DP untuk berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SDN X Ciseureuh. H.Agus Marjuki membenarkan tidak ada aturan untuk sekolah dasar menjual bukunya kepada siswa apalagi SDN X Ciseureuh ini telah mendapatkan bantuan BOS sebesar Rp 311 juta.

Namun demikian, kata Agus, DP akan memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan Purwakarta untuk mengambil langkah guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SDN X Ciseureuh.

Sampai aksi demo berakhir, para orang tua yang tadinya mengharapkan dapat berdialog dengan Kepsek SDN X Ciseureuh urung dilaksanakan karena Kepsek SDN X Ciseureuh tidak berada di tempat. (Laela)

23-07-2009 AM DIANCAM 15 TAHUN PENJARA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis 23 Juli 2009
Purwakarta***

Tersangka AM (17), yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Makmun (37), setelah kurang lebih dua hari melarikan diri usai membunuh malalui pencarian para aparat akhirnya dapat bekuk polisi di rumah bibinya di Kecamatan Dawuan, Subang, Selasa (21/7) dinihari.

Korban Makmun (37) yang ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir Jalan Raya Kampung Cibongkok purwakarta, beberapa hari yang lalu, diduga telah dihabisi nyawanya oleh AM. Dari motif pembunuhan keinginan tersangka untuk mengusai motor korban. setelah keinginannya untuk memiliki motor tak dipenuhi oleh kedua orang tuanya.

Aksi AM menghabisi korbannya tergolong sadis. Korban ditusuk pisau dapur pada bagian pundak hingga leher yang nyaris putus. Tak puas, AM menusuk bagian perut sebanyak 10 kali hingga korban meregang tak bernyawa, pada Sabtu (18/7) malam. Mayatnya ia tinggal dipinggir jalan lalu kabur membawa sepeda motor Mio berwarna merah No Pol T 6326 AW.


“ Berkali-kali saya memelas minta dibelikan motor namun tak juga dibelikan makanya saya nekat mencuri motor milik orang lain tersebut,” kata AM seraya menambahkan, dirinya sakit hati terhadap kedua orang tuannya yang tidak kunjung membelikan sepeda motor dengan alasan tidak punya uang, dihadapan penyidik Reskrim Polres Purwakarta, Selasa (21/7) siang.

Dari perbuatan tersebut pelaku AM mengakuinya, bahwa dirinya nekat menghabisi Makmun karena ingin menguasai sepeda motornya. “Awalnya saya tidak punya niatan, saat saya diijinkan dibonceng menumpangi sepeda motor bersama korban ke perempatan Warung Gombong, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, ditengah jalan muncullah niatan itu,” ungkap AM.

Diakuinya pula, sejak melihat motor milik korban tersebut, pikiran mulai dirasuki niat jahat untuk menguasai sepeda motor tersebut. Singkat cerita, menjelang salat magrib, korban Makmun berpamitan ke ayah AM untuk pulang kerumahnya. Sedangkan AM yang saat itu sudah keluar rumah dengan meminjam pisau dapur ke ayahnya menunggu dipinggir jalan bersama 2 temannya. Tak lama kemudian, muncul Ma'mun mengendarai motor Mio melintas dihadapan AM dan 2 temannya. Merasa sudah kenal dekat, AM berani mencegat dan berpura-pura minta diantar ke perempatan Warung Gombong.

”Dalam perjalanan itulah saya menghabisi korban dengan cara ditusuk bagian belakang. Korban sempat melawan namun pisau itu kemudian mengena lehernya hingga nyaris putus. Masih bernyawa, saya pun menusuk perutnya hingga tewas," ungkap AM.
Setelah yakin korban sudah meregang nyawa, AM kabur membawa motor ke rumahnya temannya, Sumarna, di daerah Bendul, Kecamatan Sukatani. Sehari menginap disana, AM lantas melanjutkan perjalanan kaburnya ke rumah bibinya di Kecamatan Dawuan, Subang, hingga akhirnya polisi menangkapnya. kini Untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya, pelaku AM telah meringkuk di ruang tahanan Mapolres Purwakarta

Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo, mengatakan, pihaknya menjerat AM dengan pasal 365 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun. “Perbuatan pelaku merampas dan ingin menguasai harta benda hingga merenggut nyawa orang lain, sehingga kami kenakan pasal 365 dengan ancaman pidana 15 tahun penjara,”katanya.(Syaiful jabrig)

23-07-2009 SEJARAH PURWAKARTA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis 23 Juli 2009

Sejarah Singkat Purwakarta

Salah satu makna peringatan Hari Jadi Kabupaten/Kota Purwakarta adalah momentum untuk menggalang dan menumbuhkan rasa memiliki atau kebersamaan dalam pembangunan. Peringatan ini merupakan satu bentuk pengilhaman menuju digjaya Purwakarta. Gagasan serta upaya yang dilakukan pemkab Purwakarta tidak lain demi meningkatkan kesejateraan masyarakat.

Sumber yang didapat Purwakarta dari penelitian, sejarah kelahiran Purwakarta setidaknya ditemukan dalam tiga buku karya sejarawan dan arsiparis bernama Dr. Frederick de Hann tahun 1912, buku karya G de Seriere tahun 1849 dan Resolutien Van den Gouverneur Generaal and Interim Van Nederlandsch Indie in Rade, Batavia den 14 den Maart 1835. Melalui surat keputusan Van den Krawang G de Seriere, Sindangkasih, 20 Juli 1831 No. 2, assisten resident Krawang No. 40, disebutkan keberadaan Purwakarta bermula dari munculnya keinginan kepala pribumi yang mengusulkan perubahan nama ibukota sekarang ini menjadi Purwakarta. Kata Purwa berarti permulaan dan Karta bermakna ramai atau hidup. Purwakarta sendiri dinyatakan resmi sebagai Ibukota Kabupaten pada tanggal 2 Juli 1831.

Selanjutnya, hari kelahiran Purwakarta kemudian dituangkan dalam Peraturan Daerah No.2/Tahun 2006, tentang Hari Jadi Purwakarta. Penetapan dalam bentuk Perda ini menjadi landasan yuridis formal. Peringatan Hari Jadi Purwakarta yang menjadikan momentum penting dalam menggalang dan menumbuhkan rasa memiliki dan meningkatkan kebersamaan dalam pembangunan. Karenanya, sejak perda hari jadi Purwakarta diresmikan menjadi ibukota kabupaten, Pemkab Purwakarta tak pernah absen untuk memperingati hari besar ini dengan berbagai acara dan kegiatan yang memiliki makna membangun dan menjalin kebersamaan.

Di hari Jadi Kabupaten/Kota Purwakarta tahun ini Ke 41/178, hal itukembali ditorehkan Pemkab Purwakarta melalui sejumlah kegiatan, antara lain dari kegiatan bernuansa agamis hingga perlombaan yang diambil dari kebiasaan masyarakat setempat. Beberapa kegiatan atraktif itu, seperti lomba-lomba yang diprakarsai dari kebudayaan daerah itu sendiri. Seperti diketahui, langkah kebijakan yang di ambil Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan wakil Bupati Purwakarta Dudung B Supardi dengan visi dan misi membangun Purwakarta berkarakter, tanpa disadari atau tidak pada kepemimpinannya saat ini budaya asli masyarakat terus kembali di gulirkan. Ini pun seakan, di tangan pemerintahannya yang baru seumur jagung mempunyai makna ingin mengembalikan citra Purwakarta sebagai daerah yang memiliki kekayaan budaya dan tidak melupakan jati dirinya melalui program salapan (9) lengkah ngawangun nagri rahaja Purwakarta. (Laela)

23-7-2009 NUANSA SUNDA DALAM HARI JADI

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis 23 Juli 2009

Nuansa Sunda Kental dalam Prosesi Hari jadi

Purwakarta ****
Dalam rapat paripurna tahun ini nuansa sunda sangat mewarnai saat acara rapat paripurna istimewa peringatan Hari Jadi Purwakarta ke-178 itu digelar. Seluruh para pegawai dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta yang hadir pada acara itu pun mengenakan pakaian khas. Tak terkecuali begitupun para Anggota DPRD termasuk sejumlah tamu undangan seperti Kapolres Purwakarta, Kejari Purwakarta, dan anggota Muspida lainnya juga mengenakan pakaian yang sama Khas Sunda.

Selain itu dalam prosesi penyampaian pidato Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga disampaikan dengan bahasa Sunda. “Para pejabat dan tamu undangan yang hadir itu menggunakan pakaian khas Sunda, untuk menunjukan karakter Purwakarta saja,” kata Bupati Purwakarta.

Dikatakannya, karakter Sunda itu harus ditunjukan para pegawai dan pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta, karena Purwakarta merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang notabene bersuku Sunda.

Untuk lebih mengembalikan Purwakarta sebagai daerah Sunda, ia tengah membangun gapura bernuansa Sunda di dekat gedung Pemkab Purwakarta. Selain itu, ia juga berencana membangun gapura bernuansa Sunda di daerah perbatasan Purwakarta dengan daerah lain. “Gapura bernuansa Sunda itu juga rencananya akan dibangun di setiap perbatasan desa dan perbatasan kecamatan sekitar Purwakarta. Tujuannya, mengembalikan karakter Purwakarta,” katanya. Gapura yang tengah dibangun dan akan dibangun itu bentuknya seragam, yakni berbentuk kujang atau bunga melati yang terkesan sama dengan gapura yang ada pada zaman kerajaan Sunda. (Syaiful Jabrig)

23-7-09 12 ANGGOTA DPRD ABSEN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Kamis, 23 Juli 2009

Dua Belas Anggota DPRD Absen Dalam Paripurna Istimewa

PURWAKARTA***

Sebanyak 12 Anggota DPRD Absen dalam Rapat paripurna sidang istimewa hari jadi Purwakarta ke 178, Ironisnya, ketidak hadiran para wakil rakyat itu tidak memberikan keterangan alasan, meski beberapa diantaranya ada yang menyatakan sedang sakit.

“Sangat disesalkan ketidak hadirannya, tidak tahu kenapa mereka tidak hadir, ”terang Wakil Ketua DPRD Purwakarta Saipudin Zukhri kepada wartawan, usai Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Purwakarta, di Gedung Paripurna DPRD Purwakarta Senin (20/7).

Padahal tambah Saepudin yang akrab di sapa Dididng mengatakan, sidang paripurna ini merupakan moment penting untuk menyambut hari jadi Purwakarta. Para wakil rakyat yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Tapi dengan ketidakhadiran itu berarti mereka menganggap sepele atas momentum yang juga menyangkut sejarah kabupaten ini. Akan tetapi, ia tidak mau berspekulasi, meski ketidakhadiran anggota DPRD lainnya agak seidikit berbeda. Ada Pertanda apa, kami tidak tahu. Tapi ketidakhadiran ini, tidak ada sangsi bagi mereka. Mungkin hanya sangsi moral saja sebagai wakil rakyat dimata masyarakat,”katanya.

ditempat yang sama, Ketua DPRD Purwakarta Dr.Sigit Soeroso, tampak berang saat ditanya ketidakhadiran belasan anggota dewan. Dia mengaku tidak mengetahui alasan ketidak-hadiran mereka. ”Dari khabarnya mereka berhalangan hadir. Tapi tidak tahu berhalangannya karena apa kami pun tidak tahu, ”jelasnya
.
Sekretaris DPRD Purwakarta Sachrul Koswara menjelaskan, dari dari 45 anggota dewan dalam paripurna hari jadi kabupaten purwakarta, hanya dihadiri oleh 33 anggota lainnya saja. Pihaknya juga mengaku sudah menyebarkan surat undangan. Termasuk ke seluruh anggota dewan yang tidak hadir dalam rapat tersebut. “TAk satupun anggota DPRD yang tidak mendapatkan undangan, semuanya telah kita sebar diaantarkan,”jelasnya.(Syaiful jabrig)

20-7-09 BABAKNSARI PELOPOR TURNAMEN


From : http://www.pwipwk.blogspot.com
SENIN, 20 JULI 2009

BABAKANSARI PELOPOR TURNAMEN SEPAKBOLA
ANTAR KEPALA DESA

Purwakarta, Jatiluhur Pos

Desa Babakansari yang berada di Kecamatan Plered, merupakan sebuah desa yang merupakan iconnya olahraga karena di desa tersebut banyak terdapat sarana olahraga yang sering dipakai untuk arena pertandingan, salah satunya dari cabang olahraga sepakbola yang baru-baru ini telah sukses menyelenggarakan pertandingan sepakbola antar Kepala Desa se-kabupaten Purwakarta yang dibuka langsung oleh Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi SH. dengan Kecamatan Darangdan berhasil menjadi juara dan berhak mendapatkan seekor domba dari Bupati Purwakarta, urutan kedua dari Kecamatan Plered dan juara ketiga dari Kecamatan Maniis.

Berselang beberapa hari dilanjutkan dengan open turnamen antar klub yang merupakan program tahunan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke- 64 dan hari jadi Purwakarta ke 178, kegiatan ini adalah yang ke-4 kalinya, dan diikuti oleh 64 klub, menurut Ketua Panitia Kang Deden pelaksanaan kali ini tidak melibatkan banyak sponsor, hanya ada satu perusahaan rokok itupun hanya membantu dalam bentuk produk, kebutuhan penyelenggaraan hanya mengandalkan dari uang pendaftaran peserta dan dari penjualan karcis saja, sedangkan untuk kebutuhan wasit saja sampai final memerlukan dana sebesar Rp. 24 juta belum lagi kebutuhan yang lainnya,dan untuk menutupi kekurangannya ketua panitia rela mengeluarkan koceknya sendiri.

“Dari ajang turnamen ini diharapkan akan bemunculan bibit-bibit pesepakbola yang tangguh dan siapa tahu akan ada yang menjadi pemain nasional bahkan pemain internasional.yang lahir dari open turnamen Babakansari ini” ungkap Deden saat dikonfirmasi dirumahnya. Ia juga menambahkan bahwa dari diselenggarakannya open turnamen ini dapat meningkatkan penghasilan khususnya para pedagang dan pemuda setempat dapat memanfaatkan lahan sekitar lapang untuk dijadikan areal parkir sehingga dapat menambah penghasilan setiap harinya, dan mengenai parkir panitia menyerahkan sepenuhnya pada pengelola parkir baik hasil maupun tempat diluar kepanitiaan. (Dan)

20-7-09 WAREM DIBONGKAR

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
SENIN, 20 Juli 2009

PEMBONGKARAN WARUNG REMANG-REMANG

Purwakarta , MPN/NR

Seluruh warung remang-remang sepanjang jalan raya Kopo di Kecamatan Bungursari di bongkar oleh pemiliknya, setelah mereka menerima surat teguran dari pemerintah dan dari hasil musyawarah antara pemilik warung, camat, LSM, Ciptakarya, Kapolsek, aparatur desa setempat dan dari pihak kehutanan sebagai pemilik lahan.

Dari hasil musyawarah tersebut pihak kecamatan, ciptakarya dan dari kehutanan menjanjikan kepada pemilik warung akan dibangunkan kembali warung yang lebih bersih, tanpa kamar dan tertata dengan baik, hal itu dijelaskan oleh Camat Bungursari Drs. Saepudin. Sampai saat ini pembongkaran masih dilakukan oleh para pemilik warung dan di pantau oleh Satpol PP, karena sampai saat ini masih berdiri 17 warung, menurut pantauan dilapangan mereka yang belum membongkar bangunan tersebut dikarenakan mereka hanya mengontrak pada pemilik warung dan mereka menunggu pembayaran.
Sedangkan menurut koordinator lapangan MP Kecamatan Bungursari Moh. Afendi seluruh warung remang-remang dan warung lainnya dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan membongkarnya.

Pada kenyataannya bukan warung remang-remang saja yang harus dibongkar akan tetapi bangunan permanenpun sepereti salon, tambal ban dan penjual bunga harus dibongkar, “padahal menurut perda tahun 2007 yang akan di bongkar itu adalah warung yang menyediakan PSK saja” kata salah seorang warga waktu dikonfirmasi oleh wartawan saat pembongkaran.

“Saya menerima pembongkaran ini dengan harapan pihak pemerintah secepatnya mereealisasikan penggantian warung yang telah dijanjikan” ucap Tata salah seorang pemilik warung remang-remang, lain halnya dengan Ella (35) pemilik warung kopi merasa sangat terpukul dengan pembongkaran tersebut karena harus memindahkannya ke Cilamaya daerah asalnya. (YUL)

20-7-09 SEANDAINYA ANGGOTA DEWAN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Senin, 20 Juli 2009

SEANDAINYA ANGGOTA DEWAN
TAK DIGAJI

Pada pemilihan umum legeslatif bulan April yang lalu banyak orang berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi Caleg, tidak melihat dari latar belakang, ada yang dari kalangan tukang becak, tukang parkir, tukang sayur, kaum pendidik, kaum intelek, para selebritis bahkan dari golongan ningrat sekalipun yang jumlahnya hampir mencapai dua juta orang dari seluruh Indonesia kalau saja tidak ada perundang-undangan yang mengaturnya mungkin akan lebih dari empat jutaan orang yang mendaftar jadi caleg.

Betulkah besarnya minat masyarakat menjadi caleg itu merupakan indikator kesadaran politik rakyat makin tinggi? Seharusnya memang begitu. Kehidupan politik dan proses demokrasi makin terbuka seyogianya disertai kesadaran politik rakyat yang juga semakin dewasa. Tampaknya proses demokrasi dan kesadaran politik rakyat di Indonesia belum benar-benar sejalan. Keikutsertaan masyarakat dalam pemilu harus dipacu, masih banyak anggota masyarakat yang mau masuk bilik suara, melaksanakan hak pilihnya melalui proses “pemaksaan”, sampai hari pelaksanaan pemilu legeslatif dan pemilu presiden jumlah “pemilih bimbang” masih sangat banyak.
Lalu apa yang mendorong orang begitu bersemangat menjadi caleg kalau bukan kesadaran politik? Tanpa menafikan caleg yang benar-benar berangkat dari kesadaran politik, banyak caleg yang punya “niat” lain. Kedudukan anggota dewan yang begitu bergengsi dan prestisius, menjadi daya tarik luar biasa. Orang mau mengorbankan apa saja demi kedudukan dan gengsi tersebut.

Selain kedudukan yang bergengsi sangat tinggi dan memiliki magnet besar tentulah fasilitas dan gaji, seorang anggota dewan mendapat gaji jauh diatas PNS atau bahkan direktur BUMN, berapa jumlah pendapatan anggota dewan sebenarnya? Tidak ada yang pasti yang muncul kepermukaan, sengaja tidak diumumkan karena takut rakyat terkejut, pokoknya fantastik. Semua pendapatan itu diterima secara utuh karena segala macam keperluan hidup sehari-hari, baik pada masa persidangan maupun masa reses, ada dananya. Kalau ada potongan, antara 10 – 40 persen, sebagai “balas budi” buat parpol yang mengusungnya.

Pangkat dan harta ternyata masih menjadi godaan paling besar bagi manusia sepanjang zaman, para caleg yang jumlahnya lebih dari satu juta orang itu, kebanyakan bercita-cita menjadi pejabat dengan gaji sangat besar. Sekali lagi tanpa menafikan caleg yang memang punya nawaetu berjuang untuk rakyat, coba saja kit abaca baliho atau poster beberapa caleg “50% gaji untuk rakyat” ada pula yang berjanji “Semua gaji legeslatif untuk rakyat dan organisasi” atau “Silakan ambil sebanyak gaji saya untuk kepentingan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Isi poster itu menggambarkan, ia sebagai anggota dewan yakin akan mendapatkan gaji besar, kalau saja pendapatannya 50 juta, diberikan kepada konsituen 25 juta, ia masih bisa hidup tenang dengan gaji 25 juta tiap bulan. Secara logika, pejabat yang bergaji besar pasti tidak akan korupsi atau menerima pemberian orang.

Paradigm itulah yang sekarang berlaku. Seorang Dirut BUMN atau pejabat tinggi bank, gajinya harus besar agar ia tidak mau mengambil uang Negara. Ternyata filosofi itu tidak terlalu benar. Banyak sekali pejabat yang dijerat KPK karena jelas-jelas korupsi padahal ketika jadi pejabat ia mendapat gaji relatif besar. Berpuluh anggota dewan baik yang masih aktif maupun mantan harus menjalani hukuman lebih dari empat tahun penjara artinya gaji besar bukan jaminan seseorang akan tekun dan jujur.

Mungkin harus menjadi pertimbangan, pendapat segelintir orang yang menyatakan, sebaiknya anggota dewan itu tidak digaji. Terdengar seperti halilintar siang hari, usul itu bisa saja terlalu ekstrim, akan tetapi pendapat itu muncul justru berangkat dari pengamatan masa sekarang dan pengalaman masa lalu, menurut cerita orang tua sampai awal tahun 70-an, seorang anggota DPRD Kabupaten, samasekali tidak mendapat uang siding, fasilitas, apalagi gaji. Seorang anggota dewan yang tinggal dikawasan Majalaya, harus naik bus umum ketika akan bersidang di Alun-alun Bandung, ongkosnya jelas dari kantong sendiri, ketika itu para anggota dewan yang semuanya kaum idealis dan politisi tulen, tidak mau diberi apa-apa oleh eksekutif. Mereka merasa rikuh menerima sesuatu dari eksekutif yang notabene berada dalam pengawasan dan kontrolnya.
Apabila ada kemauan politik penghapusan gaji dan fasilitas anggota dewan, seperti masa lampau, kursi di legeslatif tidak akan menjadi ajang rebutan, kalaupun ada perebutan kursi, prose situ murni untuk kepentingan politik bukan kepentingan individu atau kepentingan material. Para politisi tulenlah yang akan bersaing, bukan para pencari nafkah, hanya orang-orang yang benar-benar punya niat berkorban, baik tenaga, pikiran maupun harta yang akan menjadi anggota dewan. Orang semacam itu tidak akan merasa canggung ketika melaksanakan control, mereka merasa tidak punya utang atau dihidupi pemerintah.

Ada pendapat lain, ide pencabutan gaji dan fasilitas anggota dewan itu merupakan ide yang mengada-ada bahkan absur. Para anggota dewan itu jangankan tidak digaji, dengan gaji besarpun mereka masih banyak yang korupsi. Bahkan selain gaji besar, masih ada komisi yang meminta uang kepada eksekutif atau lembaga, uang tersebut merupakan pelicin agar dewan membuat regulasi yang sesuai dengan rencana lembaga atau kementrian tersebut, alih fungsi lahan, perubahan status tanah, permen, perda, pemekaran daerah dan sebagainya, menjadi sumber pendapatan anggota dewan di luar gaji yang besar. Memang benar semua langkah dewan harus disertai fasilitas dan uang. Pembentukan Banmus yang tadinya untuk memudahkan penyelesaian sebuah regulasi, seolah-olah berubah menjadi lembaga pemerataan, dibentuklah berbagai banmus, panitia ad-hoc, tim verifikasi, lintas komisi dan sebagainya. Semuanya mendapat uang khusus dan fasilitas.

Secara empiris, ketika para anggota dewan tidak mendapatkan gaji dan fasilitas, penyelewengan baik korupsi maupun pemerasan relative tidak terjadi, para anggota dewan dapat menyelesaikan darma baktinya dengan selamat. Tidak ada seorang pun anggota dewan yang menyelesaikan karir politiknya dipenjara. Yang masuk penjara pasti orang yang berjuang mempertahankan paham politiknya yang memang berseberangan dengan pemerintah. Ketika mereka keluar penjara, pasti dielu-elukan para pendukungnya, mereka memiliki rasa bangga luar biasa, bukan rasa malu. Predikat yang mereka sandang ialah politisi idealis bukan koruptor.

Kalau saja usul ekstrim ini bisa dilaksanakan, antrean caleg tidak akan sepanjang musim pemilu sekarang. Orang akan berpikir dua kali ketika punya keinginan menjadi anggota dewan.****(Ki Gumilang)

18-7-09 KPU LAPORKAN BERITA ACARA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 18 Juli 2009

KPU LAPORKAN HASIL BERITA ACARA

PURWAKARTA-Komisi pemilihan umum (KPU) kabupaten Purwakarta hari ini jumat (17/7) melaporkan hasil proses berita acara pelaksanan sidang Pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2009 di kabupaten purwakarta yang akan dilaksanakan kamis 16-Juli kemarin.

Pelaporan hasil tersebut dilaporkan ke KPU provinsi jawabarat untuk dilakukan pemeriksaan kelangkapan dari proses yang telah dilaksanaakn dalam rekapitulasi hasil perolehan suara calon presiden dan wakil presiden 2009. Selanjutnya untuk dilakukan Penghitungan di tingkat Provinsi. Demikian dikatakan Ketua KPU Ir. Dadan Komarul Ramdan MT didampingi sekretariat KPU jumat (18/7) saat ditemui bedanews sebelum bertolak, diruang lobi kantor.

“Semua hasil berikut kelangkapan dan berita acara proses yang berlangsung kemarin (16 juli) telah kami laporkan ke KPU Provinsi, dari proses yang diterima tersebut selanjutnya, akan dilakukan rapat pleno di tingkat provinsi untuk dilakukan (Situng) Sistem penghitungan dari suara perolehan hasil pelaksaan itu, ” tereng Dadan.

Dijadwalkan tambah Dadan, minggu 19 juli esok, hasil laporan dan penghitungan perolehan suara Pilpres 2009 di Purwakarta rampung dilaksanakan di tingkat Provinsi dan selanjutnya oleh KPU Provinsi akan dilaporkan ditingkat pusat,” pungkasnya.(Syaiful jabrig)

18-7-09 BUPATI DAN PENCAK SILAT

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009


Bupati Buka Kegiatan Pencak Silat

PURWAKARTA-Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi SH, membuka kegiatan pertandingan Pencak silat rangkaian dari peringatan hari jadi Purwakarta ke 178, sekaligus menghadiri pelantikan kepengurusan pengcab IPSI kabupaten Purwakarta periode 2009 - 2013 oleh pengurus IPSI Jawa Barat, Jumat (17/7). Dalam rangkaian kegitan ini tersebut sebanyak 16 perguruan silat se-kabupaten Purwakarta bertanding memperebutkan piala Bupati cup.

pada pembukaan perlombaan pencak silat itu di hadiri sejumlah perwakilan Muspida pemkab Purwakarta, masyarakat serta sejumlah atlit dari 16 perguruan pencak silat se- kabupaten Purwakarta. Para peserta yang terdiri dari katagori umum, anak-anak, remaja, dan dewasa siap berkompetisi untuk memperbutkan pila bupati, dan diharapkan menjadi cikal bakal atlit pencak silat kabupaten Purwakarta.


Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam sambutanya mengatakan masyarakat saat ini kurang begitu meminati olahraga pencak silat. Padahal, olah raga ini merupakan ciri dari kebudayaan yang di miliki bangsa Indonesia khususnya Jawa Barat. maka dalam peringatan hari jadi Purwakarta yang ke 178 ini, pertandingan pencak silat yang diselenggarakan Pemkab Purwakarta bekerjasama dengan pengcab IPSI Kab Purwakarta di harapkan dapat menarik serta minat perhatian masyarakat.

Olah raga pencak silat juga mempunyai dua misi, yaitu sebagai olah raga dan sebagai wujud ikut melestarikan budaya bangsa. “walaupun Event seperti ini memang jarang sekali di selenggarakan. Mungkin dengan kegiatan ini, yang sekaligus merayakan hari Jadi Purwakarta bisa lebih meningkatkan prestasi pencak silat khususnya di Purwakarta,”ujar Bupati.

Purwakarta yang merupakan wilayah yang mempunyai kekayaan tradisi kebudayaan yang telah banyak melahirkan para atlit pencak silat. Selain saat ini mereka pun ikut berjuang mengharumkan nama Jawa Barat di kancah nasional. “Telah banyak atlit pencak silat kab Purwakarta yang ikut mengharumkan nama jawa Barat. meski saat ini olah raga pencak silat ini seakan masih diam ditempat,”katanya.

Ia pun berpesan agar pengcab IPSI kab Purwakarta bisa bekerjasama dengan para pihak, terutama dunia pendidikan untuk ikut bersama-sama melestarikan dan memperkenalkan pencak silat kepada para siswa terutama ditingkat sekolah Dasar. “Kami berharap, dengan dilantiknya kepengurusan baru ini, bisa lebih memperkenalkan olah raga pencak silat kedepan,”harap Bupati.

Sebelum perlombaan itu di gelar, ketua pengcab IPSI Jawa Barat Maryatno melantik kepengurusan pengcab IPSI kabupaten Purwakarta periode 2009 - 2013. Ketua pengcab IPSI Kabupaten Purwakarta baru Hamim Mulyana resmi menggantikan kepengurusan lama dari kepemimpinan Prihatono yang telah menjabat pada periode 2005-2009.

Ketua pengsi IPSI Jawa Barat Maryanto mengatakan kepengurusan baru ini pun di harapkan dapat lebih meningkatkan prestasi pencak silat khususnya di Kab Purwakarta. Purwakarta juga dinilai cukup potensial melahirkan para atlit pencak silat, menyusul banyaknya klub ataupun perguruan pencak silat yang tersebar di Purwakarta. selain itu, kab Purwakarta yang masuk tim olah raga pencak silat Jawa Barat akan dipertandingkan dalam pra kualifikasi dengan klub pencak silat dari Kab Kuningan, Sukabumi, Cianjur dan Garut. Saat ini Pengsi Jawa Barat juga akan berkonsentrasi pada porda jabar tahun 2009 yang akan berlangsung di kota Bandung. (Laela)

18-7-09 SMKN 1 DAN UJIAN PRAKTEK


From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 18 Juli 2009

584 SISWA SMKN1 Purwakarta Adakan Ujian Praktek

PURWAKARTA,-Setelah sukses mengikuti ujian Nasional (UN) dibulan april lalu, kurang lebih 584 siswa SMKN I Purwakarta mengikuti ujian praktek yang diselenggrankan pihak sekolah sebagai persyaratan dalam kelulusan siswanya pada tahun ajaran 2008/2009.

''kami bersyukur karena tahun sekarang ini seluruh siswa bisa mengikuti baik UN dan ujian praktek yang sudah dimulai senin dan akan berakhir minggu mendatang.''papar Utju Sutisna,SPd Kepsek SMKN I Purwakarta pada Bandung Barat Pos kemarin.

Sedangkan dalam ujian praktek ini mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia,BahasaInggris,BahasaSunda,Pendidikan Jasamani
(Penjas),IPA,PLA,Elektro,TIK, Komputer dan Pendidikan Agama Islam (PAI).

''kami semua berusaha dan berdoa untuk mendukung agar siswa kami tahun ini bisa mengikuti semua ujian baik UN maupun yang lainya dengan baik dan kami berharap besar siswa kami menerima hasilnya dengan memuaskan intinya kami ingin siswa kami lulus 100% dengan nilai yang memusakan juga'' jelas kepsek.

Secara histroris SMKN I Purwakarta ini tahun ke tahun tingkat kelulusan siswanya semakin meningkat jadi tidak perlu diragukan.(lily)

18-7-09 BUNDER SELALU BERGOTONGROYONG

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 18 Juli 2009

Gotong Royong Di Bunder

PURWAKARTA,-Sipat gotong royong masyarakat dijaman moderen saat ini sudah mulai pudar terbawa arus globalisasi. Namun hal tersebut tidak terjadi di warga masyarakat Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur.

Selama ini sipat gotong royong di Desa Bunder terus berjalan tak terpengaruh dengan jaman. Untuk lebih meningkatkan sipat gotong royong dimasyarakat kepala Desa dan seluruh warga masyarakat Desa Bunder menggelar beberapa kegiatan yang bersipat kemasyarakatan dan kebersamaan.

Menurut warga setempat Ade menjelaskan di desanya dalam rangka meningkatkan sipat gotong royong pihaknya bersama sama masyarakat selalu menggelar kegiatan kegiatan yang bersipat kemasyarakatan dan kebersamaan seperti kerjabakti.
“ Kerja bakti yang digelar setiap hari jum'at diseluruh RW yang bertujuannya selain meningkatkan sipat gotong royong juga sebagai sarana melestarikan lingkungan, sebagai sarana meningkatkan kebersamaan masyarakat di Desa Bunder,” jelas Ade yang merupakan salah satu warga. (lily)

17-7-09 DARI HARI JADI PURWAKARTA


From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

Dari Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 & Hari Jadi Purwakarta ke-178
Helaran Kesenian se-Jabar di Tampilkan


Foto(tampak dari kiri) Wabup Purwakarta Drs H Dudung B Supardi MM, Bupati H Dedi Mulyadi SH, Wagub Jabar Dede Yusup, Kadis Pariwisata Jabar, dan Kepala Bakorwil, pada Pembukaan Pameran Pembangunan Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 & Hari Jadi Purwakarta ke-178, di Arena Situ Buleud. Agus/madina)


(Purwakarta, MADINA) : Rangkaian kegiatan menyambut Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 dan Hari jadi Purwakarta ke-178 (20 Juli 1831-20 Juli 2009) diawali dengan pembukaan oleh Gubernur Jawa Barat, Dede Yusup, Sabtu pekan lalu di Situ Buleud Purwakarta.

”kekayaan kebudayaan masing-masing kabupaten yang ada di Jawa Barat ini perlu untuk dilestarikan bukan hanya bagian dari jati diri tetapi juga bagian dari kekayaan kita. Oleh karenanya kedepan kita bersama-sama Kabupaten Purwakarta khususnya, umumnya Jawa Barat selain jalan-jalannya akan kita perbaiki juga gapura-gapura sebagai perbatasan kabupaten akan kita perbaiki” jelas Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusup, saat pembukaan HUT Kabupaten Purwakarta ke-41 dan Hari Jadi Purwakarta ke-178.

Pada pembukaan kegiatan tersebut ditampilkan berbagai kesenian dari berbagai kebupaten yang ada di Jawa Barat, karena sekaligus dalam rangka pekan kebudayaan Jawa Barat tahun 2009.

”untuk mempertahankan kesenian ini tentunya harus sering ditampilkan, setiap tiga bulan akan diadakan helaran kesenian agar seniman-seniman dari kampung-kampung adat berkesempatan untuk menunjukkan kebolehannya sekaligus juga untuk melestarikan kekayaan tradisional kita” terang Wagub.

Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH mengungkapkan, sebagai orang Jawa Barat kita perlu untuk melestarikan kebudayaan yang memiliki karakter karena ini yang menjadi ciri kita sebagai orang sunda. ”saat ini kita sudah lupa akan jati diri sebagai orang sunda oleh karenanya kita perlu untuk melastarikannya sehingga orang kenal kepada kita karena kita punya ciri tersendiri” jelas Bupati.

Selain seni yang menjadi ciri tersendiri, lanjutnya, juga gaya arsitektur pun perlu untuk dipertahankan. ”gaya arsitektur pembangunan di Purwakarta khsusunya akan kita bangun kembali, dan komitmen pembangunan kita komitmen berkesinambungan, komitmen warisan kepada anak cucu kita. Kalau orang dulu kita mewariskan kultur kebudayaan yang kuat dan kita bisa melihat hari ini jangan sampai kita seratus tahun kedepan kita tidak melahirkan apa-apa kecuali kepedihan dan kehancuran” harap Bupati.

Dalam rangkaian kegiatan menyambut Hari jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 dan Hari Jadi Purwakarta ke-178 berbagai kegiatan dilakukan, mulai pengajian, helaran kesenian, perlombaan, kebersihan di lingkungan secara serentak, pameran pembangunan, wayang golek, sunatan masal, fashion show, lomba tembang kenangan, napak tilas dan diakhiri pada hari ini 20 Juli 2009 Sidang Paripurna. (as).

17-7-09 PNPM DALAM HARI JADI

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

dari Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 & Hari Jadi Purwakarta ke-178
PNPM Mandiri Perdesaan Ikut Andil

(Purwakarta, MADINA) : Dalam rangka mengenalkan lebih kepada masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kabupaten Purwakarta ikut serta dalam Pameran Pembangunan Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 dan Hari Jadi Purwakarta ke-178, di Sekitar Areal Wisata Situ Buleud Purwakarta, dari 11 sampai 19 juli 2009.

”ikut serta dalam pameran ini penting karena selain kita memperlihatkan hasil kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan, juga untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat atau pengunjung agar bisa langsung bertanya apa itu PNPM” jelas Kabid Pemberdayaan Masyarakat (PM) Badan Keluarga Berencana Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA) Purwakarta, Sabtu pekan lalu.

Selama pameran ini, lanjut Asep, kita memberikan pelayanan kepada masyarakat pengunjung dengan memberdayakan seluruh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) untuk bergiliran jaga. ”petugas ini selain menjaga stand juga harus bisa menjelaskan apabila ada masyarakat yang bertanya tentang PNPM” terang Asep.

Stand PNPM Mandiri Perdesaan di arena Pameran Pembangunan Purwakarta Tahun 2009, seluruh produk yang dipamerkan merupakan produk lokal yang didanai PNPM dan bagi pengunjung yang menginginkan boleh untuk membelinya. Produknya sendiri mulai dari makanan, kerajinan, dan perkakas. (as).

17-7-09 MAMAH DEDEH DI PURWAKARTA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

RATUSAN JEMAAH MAJELIS TAKLIM HADIRI MAMAH DAN AA

PURWAKARTA -Ratusan ibu-ibu majelis taklim tersebar se-Purwakarta hadir di Pendopo Pemkab Purwakarta, pada Kamis (16/7) pagi. Atas kedatangan Mubaligoh yang melejit namanya melalui acara Curhat Mamah dan AA di Indosiar, Mamah Dedeh, 'Sirami' rohani Kehadiran ustadzah asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, itu, untuk memenuhi undangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam rangka memperingati Hari Jadi Kab Purwakarta ke-178. kedatangan Mamah Dedeh, diminta memberi tausiah kepada seluruh warga Kabupaten Purwakarta.

“Ternyata Mamah yang sering tampil di layar televisi itu lebih cantik dan lebih langsing dilihat langsung, ”Gumam salah satu ibu-ibu pengajian berdesak kagum dari rausan yang hadir. Dalam tausiahnya selama hampir dua jam, Mamah Dedeh selain memberikan siraman rohani juga terlibat tanya jawab, yang kemasannya mirip acara di televisi.

Sejak pagi buta, dari ratusan warga terutama para ibu-ibu pengajian sudah menunggu kedatangan Mamah Dedeh, yang mereka kenal melalui televisi. Beragam pujian melayang dari mulut ibu-ibu pengajian saat, Mamah Dedeh tiba ke Kantor Bupati Purwakarta.

Dalam ceramahnya, Mamah Dedeh mengingatkan, hendaknya manusia lebih banyak memuji dan mengucap syukur kepada Allah SWT karenanya, semua karunia dan nikmat adalah pemberian Allah SWT.


Meski demikian, dalam seremonial itu, Mamah Dedeh, sempat menuai kritikan tajam dari ibu-ibu pengajian di Kabupaten Purwakarta terkait keberadaan Aa Abdel, pemandu diacaranya, kerap memainkan peran di acara Sinetron Komedi (Sitkom) bersama para wanita cantik yang berpakaian seksi.

Ny Ida, satu anggota majelis taklim di Kelurahan Munjul Jaya. “Mamah, saya prihatin, partner mamah di acara curhat Aa abdel kerap bermain di sitkom bersama para wanita cantik berpakaian seksi. Apakah mamah tak khawatir, bahwa peran Aa Abdel berdampak terhadap pencitraan Mamah Dedeh sendiri selaku penceramah agama ?," tanyanya

Dengan lugas mamah menjawab bahwa, Aa Abdel memang seorang artis tulen. Artinya, segala peran dia mainkan karena watak keartisannya tersebut.
Namun, diakuinya, selama hampir 2,5 tahun bekerjasama dengannya di acara curhat, Abdel mengalami banyak perubahan sikap. “Selaku mitra dan orang tua saya kerap membimbing Abdel dan alhamdulillah dia sudah banyak perubahan dari sikap selama bergaul dengan saya,” ungkapnya.


diluar itu tambah Mamah, untuk urusan bersama siapa dia bermain peran, dirinya tak bisa ikut campur. Itu pandangan diluar sebagaimana ibu lihat ditelevisi. Namun. sesungguhnya sikap dia sebagai artis benar benar ada perubahan besar setelah memandu acara Curhat,” puji Mamah Dedeh juga. (Laela)

17-7-09 DISHUBPARPOSTEL LAKUKAN PEMETAAN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

DISHUBPARPOSTEL LAKUKAN PEMETAAN TELEKOMUNIKASI PURWAKARTA

PURWAKARTA-Dishubparpostel Dinas Perhubungan Pariwisata Pos dan telekomunikasi kabupaten Purwakarta, kembali lakukan pemetaan terhadap pembenahan masalah macet di Purwakarta. Selain itu, pemetaan pun dilakukan pada penertiban perparkiran, pelanggaran trayek, serta masalah pedagang kaki lima yang kerap mangkal ditempat tidak seharusnya dan terkesan membuat semraut keadaan lalu lintas jalan.


”Masalah-masalah tersebut sudah dirapatkan dengan kepala dinas perhubungan kabupaten Purwakarta, Kepolisian, Satpol PP, Bapedda, Dinas Bina Marga, Pemda dan DPW Organda Purwakarta sejak Mei bulan lalu,” terang Kadishubparpostel Purwakarta Iyus Permana, kepada Wartawan, Kamis (16/7).


Dari hasil rapat, tersebut lanjutnya, telah ditemukan beberapa poin kesimpulan dalam memetakan permasalahan itu, antara lain Dishubparpostel bakal gencar melakukan pengawasan intensif pada lokasi-lokasi tempat kendaraan yang parkir disembarang tempat dan sejumlah titik lokasi macet. “Untuk permasalahan ini akan dilakukan oleh Korlantas. Dimana pengurusannya itu, dilakukan oleh Dishub bagian lapangan, ”Kata Iyus.


DItambahkan Iyus pula, meskidemikian, pihaknya tak memungkiri bila saja satu diantara permasalahan tersebut kerap muncul kembali. Oleh karena itu, ditegaskan, kedepan Dishubparpostel akan bersikap tegas terhadap pelanggar-pelanggaran yang menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Purwakarta melalui Dishub. “Tentunya sikap tegas akan kita berlakukan bagi pihak yang kedapatan melakukan pelanggaran, kami pun harap semua elemen masyarakat dapat bekerjasama menyikapi permasalahan ini turut membantu kelancaran yang dimaksud,”katanya. (Laela)

17-7-09 KEDATANGAN KAPOLRI ISAPAN JEMPOL

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

KPU Purwakarta melakukan Persiapan Super Ekstra Isu Kapolri hadir, Isapan Jempol

PURWAKARTA-Rencana Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pilpres akan Dihadiri Kapolri, isu santer yang beredar dilingkungan KPU Purwakarta bahwa Kepala Kepolisian Repulik Indonesia (Kapolri) Jend. Polisi Bambang Hendro Danuri akan meninjau langsung proses sidang Pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2009, yang akan dilaksanakan kamis 16-Juli sekarang ternyata hanya isapan jempol belaka.

Namun sebaliknya walaupun demikian persiapan yang dilakukan tidaklah sia-sia Komisi Pemiliha Umum (KPU) Purwakarta hari ini kamis 16 juli 2009 dalam melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden tingkat kabupaten purwakarta tahun 2009 itu. terobati karena dihadiri Anggota KPU Pusat Dra Andi Nurpati, Mpd. selain itu kedatanganya memberi oploes, karena mendapat nilai berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU Pusat dalam pelaksaaan di kabupaten purwakarta berlansung sesuai dengan jadwal dan patut diadikan contoh.

Padahal dari pantauan bedanews sejak isu tersebut merebak, setelah kehadiran ekspeksi mendadak (Sidak), pihak kepolisian daerah jawabarat Dir. Intel Pam Kombes Joko Mukti Haryono, MM dari Polda jabar, KPU purwakarta pada selasa (14/7) kemarin yang juga cukup mengenjutkan pihak KPU Purwakarta.

”Selama persiapan atas keberadaan itu pihak kami sudah siap segalanya, karena level Kapolri tentunya, banyak tamu yang akan hadir. maka segala sesuatu KPU purwakarta telah mempersiapkan dengan Super Ekstra mengantisifasi hal itu, Alhamdullilah semuanya berjalan lancar proses penghitungna hasil rekapitulasi suara dalam pilpres di aula KPU di jalan “Terang Yusup Maulana Kasubag SH. Kasubag Program Perencanaan KPU Purwakarta kamis (16/7).(Syaiful jabrig)

17-7-09 SBYA-BUDIONO REBUT 69,97 PERSEN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

450.670 Pemilih 75,17 persen Dari DPT Purwakarta,
Pasangan SBY-Boediono Rebut 69.97 %


PURWAKARTA-Komisi Pemiliha Umum (KPU) Purwakarta hari ini kamis 16 juli 2009 melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden tingkat kabupaten purwakarta tahun 2009. berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU Pusat pelaksaaan di purwakarta berlansung sesuai dengan jadwal.

Dari proses yang telah berjalan lancar dan aman pada H+1, sejak kamis (9/7) Panitia Pemungutan Suara (PPK) Kecamatan telah menyelasaikan penghitungan perolehan suara masing-masing TPS, dan begitupun semua logistik dari 17 kecamatan sebanyak 1260 TPS atau 2520 Kotak suara dalam pemilu telah dikeirimkan, diterima oleh KPU purwakarta.

Sehingga, rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden dapat dilaksanakan tepat waktu, Demikian dikatakan ketua KPU Purwakarta Ir. Dadan Komarul Ramdan, MT saat menerima kehadiran Anggota KPU Pusat Andi Nuryani di aula KPU Jalan flamboyant No. 60 Purwakarta, kamis (16/7) siang.

Pelaksanaan yang dihadiri oleh 17 PPK kecamatan itu juga di Saksi oleh 3 pasangan Calon Presiden dan Wakil presiden purwakarta, serta dihadiri para unsur muspida terkait, dan panwaslu kabupaten purwakarta.

Anggataa KPU Pusa Dra Andi Nurpati, Mpd, dalam smabutanya, mengucapakan selamat dan sukses kepada KPU purwakarta yang telah menyelasaikan pelaksanaaan penghitungan suara pemilu presiden 2009, benjalan aman, tepat waktu jadwal yang ditetapkan oleh KPU Pusat, “ Patut dijadikan contoh, karena tepat waktu jadwal proses nberjalan Aman lancar,” Katanya.


Dari DPT Pilpres 599.556 pemilih. hanya sejumlah 450.670. pemilih (75,17 %) yang menggunakan hak pilih. Sedangkan sekitar 148.886 (24,83 %) pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Dari pemilih purwakarta yang menyampaikan aspirasinya melakukan pencontrengan ke TPS Sebanyak 428.268 pemilih (95.01 %) surat suara sah, sedangkan surat suara tidak sah hanya 22.502 (04,99 %).

Perolehan suara pasangan Capres Cawapres No : 1. Mega-Prabowo : 87.990 suara ( 20,55 %), No 2. Pasangan SBY-Boediono memperoleh : 299.599 suara ( 69.97 %) untuk pasangan JK-Wiranto : 40.579 suara ( 9,48 %).

Selanjutnya setelah penghitungan dari hasil perolehan tersebut dengan pelaporan berita acara dan ditandatangani oleh 5 anggota KPU Purwakarta masing- masiang, Ketua KPU Ir. Dadan Komarul ramdan MT, Anggota Asep Fakar, SH, Deni Ahmad Haidar, Ir. YAnto Sugianto dan R.M.A. Ahmad Said Widodo, AG dan 3 Saksi Pasangan Capres dan Cawapres. Agus Yujono Saksi Pasangan (Mega-Prabowo), Nanang Purnama (SBY-Boediono) dan Epi Hardiansyah saksi Pasangan Capres/ Cawapres (JK- Wiranto).

“ Besok Jumat (17/7) berita Acara hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden tingkat kabupaten purwakarta tahun 2009, akan di laporkan ke tingkat KPU Provinsi, “ terang Ketua KPU Dadan.

Apabila dibandingkan dengan hasil tabulasi tim ‘IT’ KPU purwakarta hingga kamis (9/7) hingga pukul; 21.00 wib, H+1 TPS yang telah masuk. Suara sah (Partisipasi) sebanyak 428.125 (75,17%) suara dan suara tidak sah 22.546 suara (5,27 %). memilih Pasangan SBY-Boediono 299.088 suara ( 69,86 %). pasangan Mega-Prabowo : 88.471 suara ( 20,66 %), sedangkan untuk pasangan JK-Wiranto : 40.566 suara ( 9,48 %).(Syaiful Jabrig)

17-7-09 GALIAN C TANPA IJIN MARAK

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

Galian C tnpa ijin marak di Purwakarta

PURWAKARTA,-Diduga akibat kurang tanggapnya aparat kantor pertambangan KabupAten Purwakarta, mengakibatkan maraknya galian C tanpa ijin. Dampaknya, milyaran rupiah pendapatan asli daerah (PAD) dari sector pajak dan retibusi yang seharusnya masuk kedaerah,’menguap’.

Itu baru dari sisi pendapatan asli daerah, sementara untuk melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup agar bermanpaat bagi kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya perlu dilakukan pengendalian.

Namun karena aparat pertambangan kurang tanggap menyebabkan galian-galian C yang tidak berijin semakin marak dilakukan pengusaha-pengusaha yang nakal menggali kekayaan bumi tanpa menghindarkan dampak kerusakan yang ditimbukan dengan dalih menyerap tenaga kerja disekitar lingkungan .

Sebagaimana yang dilakukan pengusaha galian C, di Kecamatan Babakan Cikao, selama kurun waktu terakhir ini seenaknya mengeruk sumber daya alam tanpa melakukn kewajiban reklamasi. “Tak heran jika kondisi bekas galianya menciptakan tebing-tebing dan kubangan yang bisa saja membahayakan bagi warga setempat.

Keterangan lain yang berhasil dikumpulkan SKU Bandung Barat Pos menyebutkan, nakalnya dari para penggali adanya dukungan dari sejumlah oknum. Tidak saja dari tingkat desa namun ada pula dari tingkat Muspika atau Kabupaten. Oknum oknum tersebut bukannya tidak tahu adanya galian liar, tetapi mereka hanya cukup diberi salam tempel dan selanjutnya pura-pura tidak tahu,”kata Ahmad (38) kernet truk colt ketika bincang-bincang dengan Bandung Barat Pos diwarung tempat dia istirahat, belum lma ini. (lily)

17-7-09 SAMPAH DEPAN SMA JATILUHUR

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

SAMPAH MENGGUNUNG DEPAN SMA JATILUHUR

PURWAKARTA,-Warga Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, mengeluhkan tumpukan sampah didepan gapura SMAN 1 Jatiluhur selain jarang diangkut, dibiarkan menggunung dan menyebarkan aroma tak sedap.

Warga yang melintas pun terpaksa menutup hidung rapat-rapat.Warga setempat Desa Bunder Jamal mengatakan, sampah yang ada digapura itu kerap menggunung lantaran menjadi TPS bagi wilayah lain.

“Kami tidak mungkin melarang warga lain membuang sampah disana. Hanya saja petugas jarang mengangkut sampah yang sudah menggunung. Sehingga mengganggu pernafasan warga sekitar,”ujarnya.

Guna mengurangi sekaligus membantu petugas kebersian, pihaknya bersama warga merencanakan pembuatan TPSS sekaligus memilih sampah organik dan nonorganik. Sayangnya upanya itu ditak mampu mengurangi volume sampah yang tiap hari bertambah dan keterbatasan truk pengangkut.

Sementara warga Bunder, mengeluhkan kenerja Dinas Kebersian Kabupaten Purwakarta lantaran sampah dibeberapa pasar tradisional jarang diangkut. Akibatnya kerap berceceran disekitar pasar dan menimbulkan kesan jorok.

”Sampah dipasar tradisonal jarang diangkut. Petugas lebih mementingkan sampah yang dihasilkan beberapa perusahaan, lantaran retribusi yang dikenakan dianggap menguntukan dari pada mengangkut sampah pasar.(lily)

17-7-09 PNPM IKUT ANDIL

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

PNPM Mandiri Perdesaan Ikut Andil


(Purwakarta, MADINA) : Dalam rangka mengenalkan lebih kepada masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kabupaten Purwakarta ikut serta dalam Pameran Pembangunan Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-41 dan Hari Jadi Purwakarta ke-178, di Sekitar Areal Wisata Situ Buleud Purwakarta, dari 11 sampai 19 juli 2009.

”ikut serta dalam pameran ini penting karena selain kita memperlihatkan hasil kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan, juga untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat atau pengunjung agar bisa langsung bertanya apa itu PNPM” jelas Kabid Pemberdayaan Masyarakat (PM) Badan Keluarga Berencana Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA) Purwakarta, Sabtu pekan lalu.

Selama pameran ini, lanjut Asep, kita memberikan pelayanan kepada masyarakat pengunjung dengan memberdayakan seluruh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) untuk bergiliran jaga. ”petugas ini selain menjaga stand juga harus bisa menjelaskan apabila ada masyarakat yang bertanya tentang PNPM” terang Asep.

Stand PNPM Mandiri Perdesaan di arena Pameran Pembangunan Purwakarta Tahun 2009, seluruh produk yang dipamerkan merupakan produk lokal yang didanai PNPM dan bagi pengunjung yang menginginkan boleh untuk membelinya. Produknya sendiri mulai dari makanan, kerajinan, dan perkakas. (as).

17-7-09 PELATIHAN UPK CAMPAKA

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

UPK Campaka Adakan Pelatihan KPMD dan PL

(Purwakarta, MADINA) : Dalam rangka meningkatkan kemampuan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan Pendamping Lokal (PL) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kabupaten Purwakarta Kecamatan Campaka mengadakan pelatihan.

”agar di lapangan nanti mereka ini betul-betul siap untuk melaksanakan tugasnya khususnya di desa yang telah mendapatkan program ini” terang Yeni Fasilitator Kecamatan Campaka, Minggu pekan lalu.

Kecamatan Campaka ini, lajut Yeni, sebanyak sepuluh desa dengan masing-masing desa mengirimkan kadernya dua orang dari KPMD dan PL-nya untuk berlatih bagaimana nanti di lapangan dalam melaksanakan tugasnya. ”diharapkan dengan adanya pelatihan ini mereka betul-betul melaksanakan kewajibannya sebagai kader pemberdayaan, mereka bisa menggali gagasan di lapangan sehingga desanya nanti kedepan lebih maju lagi” jelas Yeni.

Kecamatan Campaka merupakan salahsatu kecamatan penerima baru PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga dalam pembinaannya perlu intensif. KPMD dan PL ini peranannya sangat besar di masyarakat, mereka ini harus peka terhadap keadaan sosial yang ada di lingkungannya.

Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari. Di Kabupaten Purwakarta sebanyak tiga kecamatan yang melaksanakan kegiatan ini secara serentak yaitu Kecamatan Campaka, Pondoksalam, dan Kecamatan Sukatani.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Tahun 2009 di Kabupaten Purwakarta dialokasikan dana mencapai Rp. 19,4 Milyar dengan cosharing dari Pemda Purwakarta sebesar Rp. 3,8 Milyar. Dana tersebut dialokasikan untuk 13 kecamatan yang sebelumnya hanya 8 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada. Dan untuk Kabupaten Purwakarta sebagian kalangan menilai kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan ini meningkat sehingga terlihat dengan adanya penambahan kecamatan sebagai penerima manfaat. (as).

17-7-09 PDIP SIAP REBUT KURSI KETUA DPRD

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

PDIP Siap Rebut Kursi Ketua DPRD

PURWAKARTA-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lambing banteng ketaton yang dinahkodai oleh Megawati Soekarno Putri Cabang kabupaten Purwakarta dalam pemilihan ketua Dewan Perwakilan Rakyar (DPRD) priode masa Bhakti 2009-2014 siap rebut kursi Pimpinan ketua.

Walaupun tidak banyak komentar PDIP Purwakarta terkait perebutan kursi pimpinan di DPRD itu siap asalakan dasar nys sesuai dengan rancangan Susduk (susunan kedudukan) dan tata tertib yang konon khabar mengacu pada tatacara yang dimaksud. Demikian dikatakan Sekertaris Fraksi PDIP Purwakarta, kepada bedanews sat ditemui digedung DPRD rabu (15/7).

Acep Maman yang juga sebagai Wakil ketua I Partai PDIP bidang Politik dan Kemenangan, Purwakarta, walaupun dalam Pemilihan pimpinan ketua DPRD telah rampung di bahas di tingkat pusat. pihaknya, mereka menyatakan siap ikut bertempur dalam arena perehelatan kursi ketua DPRD Purwakarta periode 2009-2014. “Hingga kini kita masih menunggu pembahasan Susduk dan tata tertib, rampung dikemas di tingkat pusat selain menjelajahi konstalasi politik dari parpol lain di Purwakarta terkait perhelatan ini,”Kata Acep.

Pihak kami, terangnya juga, Sejauh ini sudah melakukan komunikasi politik lintas fraksi dan partai yang sudah meraih kursi di DPRD Purwakarta, PDIP pun sudah bersiap untuk melakukan seleksi anggota untuk mencalonkan kandidat yang pantas untuk menduduki kursi ketua DPRD Purwakarta periode kedepan (2009-2014) mendatang.

”Namun hingga kini keputusan siapa yang bakal dicalonkan masih belum bisa kita sebutkan, namun itu akan kami utarakan setelah melakukan rapat pleno intern partai dalam waktu dekat ini,”kata Acep

Sebenarnya tambah Acep, dalam perhelatan pemilihan ketua DPRD kali ini, dipastikan setiap parpol peraih suara terbesar di Purwakarta (PDIP, Golkar dan Demokrat) mempunyai kesempatan yang sama, untuk mencalonkan kandidat ketua DPRD duduk dikursi tertinggi. Dari modal itu, lanjutnya, pihak PDIP pun merasa optimis bakal turut mencalonkan kandidat ketua DPRD yang akan diseleksi dari ke enam anggotanya yang kembali duduk di Kursi DPRD Purwakarta.

”Kalau memang Golkar dan Demokrat tidak mampu mencalonkan kandidat ketua DPRD tentu kami yang akan mencalonkan, ke tiga parpol punya kesempatan yang sama, meskidemikian harapan utama kami dalam perhelatan itu yakni menempati pucuk pimpinan DPRD,”jelasnya.

Menyinggung perolehan suara Mega Prabowo dalam Pilpres 2009 di Purwakarta, Acep menjelaskan, perolehan jumlah suara Mega Prabowo di Purwakarta justru mampu melebihi target yang diembankan pihak pusat, yakni bertengger di angka 87 ribuan dari
target 60 ribuan. “Perolehan suara lebih meningkat dengan signifikan, secara target malahan kita sudah melampaui target itu kok masalah menang itukan belum diputuskan masih melalui proses penghitungan secara Nasional,”katanya.(Syaiful Jabrig)

17-7-09 STBE AKAN DIBANGUN

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
jumat,17 Juli 2009

STBE AKAN DIBANGUN DI SEJUMLAH WILAYAH PURWAKARTA

PURWAKARTA- Diprediksi pada bulan ini Agustus 2009. akan dibangun Stasiun pengganti pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Rawaroko, Purwakarta yang menjadi kontapersi belum lama ini di kabupaten purwakarta, STBE tersebut direncanakan diibangun di wilayah Cibungur, Kecamatan Bungursari Purwakarta, walaupun demikian, Pihak Pemkab Purwakarta menjamin pasokan elpiji ke Purwakarta dapat memenuhi permintaan konsumen dan memadai.
Sementara itu dari pantauan dilapangan suplai elpiji ke Purwakarta masih dibantu oleh Depo Cikampek dan Karawang, selain Cimahi Bandung. namun, dari hasil rapat dengan Unit III Petamina, dimungkinkan pengoperasian SPBE Cibungur Purwakarta bakal berjalan antara Agustus akhir atau awal September 2009 ini, dengan demikian Purwakarta akan memiliki pos SPBE sendiri,"kata Kabag Ekonomi, Abad Hasyim H, kepada para wartawan, dilingkungan Pemkab Purwakarta, Rabu (15/7), kemarin.


Menurut Abad Hasyim, meskipun suplai elpiji ke Purwakarta masih dibantu kota tetangga, namun dalam hal pasokan elpiji berjalan relatif aman dan memadai. "Sampai saat ini tidak ada laporan kurang pasokan, SPBE yang ada (Cikampek, Karawang, Cimahi) masih menjamin ketesediaan elpiji untuk Purwakarta, dalam hal ini kita pun, pasokan terbantu dengan koordinasi dari tingkat agen yang ada selain belum ditemukannya tindakan penimbunan elpiji,"terang Abad Hasyim.


Abad menjelaskan, jumlah penggunaan elpiji di Purwakarta tercatat sekira 850 ribuan dengan besaran pasokan yang mencapai 200 ribu tabung persatu kali drop.. Jumlah ini, lanjut dia, masih lebih kecil ketimbang droping untuk kota Karawang dan Subang. " Jumlah pasokan elpiji ke Purwakarta lebih kecil dibanding Karawang dan Subang, ini disebabkan perbedaan jumlah penduduk saja,"katanya.


Mengenai harga eceran tertinggi (HET) elpiji /3kg di Purwakarta, ia mengatakan, sesuai kesepakatan Pertamina, Hiswana Migas, Dirjen Pertambangan dan Energi pusat ditetapkan Rp12750 dimana harga eceran itu sudah termasuk PPN dan margin tingkat agen."Harga variasi yang ada di pasar bukan dibawah pengendalian kita, biasanya itu dilakukan oleh pemilik pemilik warung yang bukan pangkalan maupun agen. Namun, dari agen dan pangkalan yang terpantau oleh kami tetap menjual sesuai dengan HET,"pungkasnya.

Sebagai catatan, rencana pembangunan SPBE Cibungur bakal dibuat dengan jumlah kapasitas 400 tabung persatu kali drop. (Laela)
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net
Powered By Blogger

Jumlah Pengunjung Blog PWI Purwakarta

Apakah yang diperlukan anda dalam penampilan blog ini ?

Pengikut

BERITA PURWAKARTA TERKINI

Lintas Berita 8