NASIB TKW DI ARAB SAUDI

From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Sabtu, 15 Agustus 2009
TKW terjun bebas dari apartemen


Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negara jazirah Arab asal Indonesia ini menjadi lumpuh akibat terjun bebas dari apartemen lantai 5 karena kesal mendapat perlakuan tak wajar dari sang majikan.

Nasib Malang Hermayani binti Surdi (27) warga Kampung Pasanggrahan Rt 1 Rw 1 Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupten Purwakarta. Kini ia harus menderita, Kedua kakinya menjadi lumpuh.


Hermayanti didampingi mantan RT setempat Endang Suhari (60) dan Kakaknya, Suhanah (46), serta suaminya, Ujib Setiawan (32), Di temui dikediamannya, Selasa (11/8) kepada waratwan menerangkan, kejadian terjadi pada tahun 2007 lalu. Saat itu, Hermayanti yang tengah menjalani masa kerjanya yang ke 8 bulan di kediaman milik Abdulah Saad Said Aljah dan Fauziah mengaku kerap mendapatkan perlakuan tidak wajar dari majikannya. Kata Hermayani, melalui kakaknya Suhanah, perlakuan tidak wajar itu mulai dijambak, dipukuli, diludahi, hingga penyiksaan dan dicemburui.

Awalnya, lanjut Suhanah, Hermayanti sempat mengadukan peristiwa yang dialaminya itu ke perwakilan KBRI Indonesia dengan harapan mendapatkan perlindungan atau bisa dicarikan majikan baru. Namun, bukannya mendapat perlindungan atau majikan baru, Hermayani malah dikembalikan ke rumah majikannya dengan alasan tak memiliki bukti terkait pengaduan siksaaan yang dialaminya. “Waktu itu adik saya sempat mengadukan hal ini ke perwakilan KBRI di sana, tapi malah dikembalikan dengan alasan tak punya bukti yang kuat,”kata Suhanah diamini Ujib.


Dari situ, sambung Suhanah, dari pengakuan Hermayani, sikap majikannya itu malah semakin menjadi-jadi. Bukan dibaiki atau di dem-demin, Hermayani hari ke hari malah sering mendapatkan perlakuan kasar, terlebih dari majikan perempuannya yang kerap beranggapan negatif pada Hermayani. “Setelah pengaduan itu, sikap majikan Hermayani malah semakin parah, dari situlah pangkal musibah ini terjadi, sehingga Hermayani nekat loncat dari lantai 5 apartemen karena merasa tak kuat lagi mendapat perlakuan tak wajar dari majikannya,”keluh Suhanah.


Setelah loncat dari kediaman majikannya, Hermayani kemudian mendapatkan perawatan di rumah sakit di Arab Saudi selama 4 bulan. Namun, lagi lagi Hermayanti tak mendapatkan haknya untuk dilindungi. "Di rumah sakit pun tak beda keadaannya, saya sebatangkara. terkadang saya malah iri melihat perwakilan yang mengurusi semacam hal ini dari negara lain, seperti Thailand dan Filipina yang lebih cepat tanggap ketimbang KBRI, bukan saya saja yang terlantar waktu itu, tapi banyak juga TKW lainnya antara lain dari Cianjur dan Sukabumi," sesal Hermayani.

Meskidemikian, ada kejanggalan dari kepulangan Hermayani saat pulang ke Indonesia. Kejanggalan itu, antara lain, tidak utuhnya gaji selama 8 bulan bekerja, dipulangkan dengan pernyataan sakit biasa, dan tidak diurusi pihak sponsor PT.Andromeda Graha di Jakarta Timur. "Gaji yang diterima waktu itu cuma 2 bulannya saja/1200 real. Selain itu, Saya pun dipulangkan dengan pernyataan sakit biasa bukan lumpuh karena mencoba kabur dari majikan yang berlaku tak wajar, ironisnya kepulangan saya kerumahpun tak diantar pihak sponsor,”keluh Hermayani.


kejadian tidak sampai disitu, biaya pengobatan Hermayani pun ditanggung oleh pihak keluarga sendiri. Malahan, uluran bantuan yang pernah dijanjikan pihak sponsor untuknya sekira 2 tahun lalu hingga kini tak pernah terwujud. "Kita sampai hari ini belum menerima yang pernah dijanjikan sponsor itu, selama ini baru jaminan sosial saja sebesar Rp. 2.950.000,”kata Suhanah Lagi.

Saat ini, Hermayani hidup dengan kedua kakinya yang tak bisa digerakan. Dalam keseharian, Ia terpaksa harus beraktifitas hanya dengan menggunakan kedua tangannya untuk berjalan setelah dinyatakan patah tulang punggung dan kaki setelah kejadian tersebut. Pihak keluarga berharap pihak terkait bisa membantu musibah yang telah menimpa Hermayani. “Sekarang saja untuk mencabut pen di punggung dan kakinya kita tak ada biaya, sementara apa yang dijanjikan sponsor tak kunjung datang,”pungkas Suhana. (Laela)