SENIN, 13 JULI 2009
Pembangunan Infrastruktur Jalan
Di Desa Cikadu Tertinggal
Fisik jalan yang masih terlihat tinggal hanya bekas – bekas pengerasan jalan terdahulu sebelumnya, entah kapan akan diperkeras lagi. Sebagaimana layaknya desa – desa lain dikecamatan Cibatu, warga desa Cikadu berharap jalan yang selama ini tidak tersentuh secepatnya diperbaiki. Dibandingkan desa lain, desa Cikadu paling tertinggal pembangunan infrastruktur jalannya.
Purwakarta, MN
Hal ini tercermin dan dapat dilihat secara kasat mata, sarana transfortasi jalan umum menuju desa Cikadu belum terlihat ada perbaikan. Jarak tempuh yang cukup lumayan jauh, menjadi kendala utama warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Khususnya bagi para buruh pabrik dan anak sekolah, yang sehari-hari pulang pergi dari dan ke Desa Cikadu.
Sementara hasil pantauan MN dilapangan, dan menurut beberapa sumber yang ditemui. Pada intinya mereka semua mengatakan hal yang sama, alasan politik mendominasi permasalahan perbaikan infrastrktur jalan desa Cikadu. Walaupun ada faktor lain yang menunjang sehubungan dengan tidak terlaksananya perbaikan jalan desa Cikadu, misalnya lokasi galian C pasir sedot. Namun itu tidak terlalu berpengaruh, permasalahan politik ternyata paling utama.
Meskipun untuk anggaran tahun ini Bupati Kabupaten Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH menyediakan sejumlah seratus tiga puluh lima milyar rupiah, dari anggaran semula yang hanya dua puluh milyar pertahun sewaktu pejabat bupati sebelumnya. Untuk desa Cikadu ternyata belum ada kabar baik yang bisa mencerahkan warga, apan kiranya jalan desa Cikadu akan diperbaiki seperti layaknya desa lain di kecamatan Cibatu.
Salah seorang pemuda warga desa Cikadu mengatakan kepada MN, saat bertemu dan ngobrol di rumahnya. “ Saya sakit hati melihat kondisi desa yang tidak diperhatikan bupati, padahal desa ini juga tetap wiayah purwakarta. Jangan hanya karena suara dia (bupati-red) disini sedikit sewaktu pilkada, lantas jalan kedesa Cikadu tidak diperhatikan.” Ujarnya.
Senada dengan warganya, salah seorang aparat Desa Cikadupun yang dikonfirmasi mengeluh dan seolah kecewa. Pengajuan sesuai prosedur melalui musrenbangpun sudah dilayangkan, segala upaya telah maksimal dilakukan. Akhirnya hasilnya belum juga dapat dirasakan oleh warga, yang ada malah saling lempar tanggung jawab para pihak pemangku kepentingan (Stakeholder). Pihak kecamatan menyarankan untuk menanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten, namun Dinas Pekerjaan Umum mengarahkan agar menghubungi langsung Bappeda untuk menanyakan perihal realisasi perbaikan jalan desa Cikadu. <
.png)
Indonesian Rupiah Exchange Rate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar