26-6-09 SDN BENTENG BUTUH RUANG KELAS


From : http://www.pwipwk.blogspot.com
Jumat,26 Juni 2009

Menghadapi Ajaran Baru
SDN Benteng Butuh Ruang Kelas Baru

Foto tampak Kepala SDN Benteng Aga Asmaga (Kanan) memberikan hasiah kepada juara kelas didampingi Kades Benteng Surja, saat Kenaikan Kelas dan Perpisahan Kelas Enam. Agus/Madina

PURWAKARTA- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Benteng Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta merupakan salahsatu Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) yang saat ini masih terkendala masalah ruang rombongan belajar (Rombel) yang hanya memiliki enam ruang kelas.

“sebagaimana salahsatu syarat sekolah RSSN minimal dalam setiap kelas berdasarkan aturan 28 orang dan menurut peraturan Bupati 32 orang. Ini menjadi kendala bagi kami bagaimana untuk Tahun ajaran baru nanti untuk menampung siswa baru” jelas Aga Asmara Kepala SDN Benteng saat Kenaikan Kelas dan Perpisahan kelas enam Tahun Ajaran 2008/2009, di Halaman SDN Benteng, Kamis pekan lalu.

RSSN ini, lanjut Aga, untuk dilanjutkan menjadi SSN dipantau selama tiga tahun apakan sekolah tersebut layak untuk menjadi SSN atau tidak. “masalah ruang kelas merupakan hal yang mutlak untuk diadakan sebab dengan tersedianya ruang kelas bagi guru sendiri akan lebih ringan dibandingkan dengan diadakannya kelas pagi dan sore” terang Aga.

“selain masalah lelahnya guru dengan adanya kelas pagi dan sore, di lingkungan SDN Bentang muridnya mengikuti sekolah siang dengan mengikuti belajar Madrasah Diniyah sehingga ini menjadi pertimbangan dengan adanya sekolah siang. Jadi solusi terbaik denga adanya bangunan kelas baru merupakan jawaban yang paling tepat. Adapun untuk tekhnis pendanaan kami serahkan kepada pemerintah dan masyarakat” harap Aga.
“dalam setiap penerimaan ajaran baru SDN Benteng tidak kurang dari 50 sampai 60 orang menerima siswa sehingga minimal dua ruang dalam setiap tingkatan kelasnya” jelas Aga lagi.

Kepala Desa Benteng Surja mengatakan, dengan dijadikannya SDN Benteng sebagai RSSN merupakan kebanggaan tersendiri bagi Desa Benteng. “kami sepenuhnya mendukung segala program yang dilakukan masyarakat yang bermanfaat untuk kepentingan bersama. Apalagi yang berhubungan dengan pendidikan kami sangat mendukung sekali. Adapun masalah kurangnya sarana kelas sebagai penunjang suksesnya pendidikan bisa kita bicarakan bersama, baik diajukan kepada pemerintah maupun dengan masyarakat karena ini memang betul-betul untuk kepentingan generasi kita di masa yang akan datang” jelas Surja.
Selain itu kami menghimbau, lanjut Surja, kepada orang tua murid untuk betul-betul memperhatikan anak-anaknya dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “dengan memberikan ilmu melalui pendidikan kepada anak-anaknya berarti orang tua telah memberikan bekal kepada anaknya dalam melanjutkan kehidupan untuk menyongsong masa depan yang suskses” harap Surja.

Saat ini masalah ijazah merupakan legalitas formal yang sangat penting untuk mendapatkan penghidupan yang layak, diantaranya dengan melamar pekerjaan ke pabrik saja minimal lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataua sederajat, apalagi bagi pria apabila ijazah dibawah itu sangat sulit bahkan tidak mungkin.

Diera globalisasi ini pendidikan merupakan bagian yang tak mungkin dipisahkan dalam kehidupan, karena pendidikan akan menentukan apakah orang sukses atau tidaknya tergantung dari pendidikannya, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama. Dan pemerintah sendiri sangat memperhatikan masalah pendidikan, diantaranya dengan mengucu rkannya dana pendidikan melalui Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) sebesar 20 persen. Dengan adanya perhatian tersebut pendidikan sudah menjadi bagian penting untuk dinikmati masyarakat walaupun masih dinilai sebagian kalangan pendidikan di Indonesia memang cukup mahal. (as).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net
Powered By Blogger

Jumlah Pengunjung Blog PWI Purwakarta

Apakah yang diperlukan anda dalam penampilan blog ini ?

Pengikut

BERITA PURWAKARTA TERKINI

Lintas Berita 8